AKTIVIS RELAWAN MAHASISWA INDONESIA

TMII

TMII

Jumat, 20 Juli 2012

Hasil Praktikum Di Rumah Yatim


BAB I
PENDAHULUAN
Pada praktikum satu ini kami berempat yaitu saya sendiri, Aldi Ryan, Panji, dan Putri sepakat untuk memilih salah satu lembaga sebagai tempat kami melakukan paraktikum. Lembaga ini bernama Rumah Yatim yang beralamat di (Jl. Karang Tengah No.69 Cilandak, Jakarta Selatan) atau bisa di sebut sebagai Rumah Yatim Cabang Karang Tenggah. Lembaga ini memilki Pusat di Bandung sebagai sentral koordinasi, rumah yatim memiliki 12 cabang di seluruh Indonesia.
Kami sudah satu semester melakukan praktikum di Rumah Yatim, selama satu semester ada dua puluh empat (24) kali pertemuan. Alasan kami memilih Rumah Yatim sebagai tempat untuk melakukan prktikum satu adalah karena di Rumah Yatim semuanya anak-anak, dan kami ingin mempelajari bagaimana proses perkembangan serta masalah yang di hadapi oleh anak. Harapan kami semoga kami dapat memahami dan memberikan solusi atas permasalahan yang di hadapin oleh anak di Rumah Yatim ini.
Penerimaan lembaga ini sangat baik terhadap kami yang melakukan praktikum, mereka sangat membuka diri untuk menerima kami melakukan parktikum di lembaga tersebut. Menurut kepala yayasan “ hal ini agar anak-anak mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru dalam penangan   anak” Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada masalah yang sangat berarti dengan lembaga.
Sampai saat ini hambatan yang kami rasakan adalah ketidak pahaman lembaga dengan maksud praktikum kami di sana sehingga penggurus lembaga juga tidak tahu yang harus dilakukan kepada praktikan. Selain itu data-data yang ada di rumah yatim masih belum lengkap, karena lembag ini masih baru dan masih dalam proses perbaikan dalam sisten administrasi.





BAB II
PRAKTIKUM I KESEJAHTERAAN SOSIAL BIDANG PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN ANAK
DI RUMAH YATIM
A.    GAMBARAN LEMBAGA
1.      Latar belakang Berdirinya Lembaga
April 1997, salah seorang rekan kami ( Sdr. Abdullah ) meninggal dunia. Penyakit ginjalnya yang sudah akut memisahkannya dari kehidupan ini, dari seorang isteri dan dari empat  orang buah hatinya yang masih kecil-kecil. M. Iqbal (5 Thn), Aty Nuraini (3,5), M. Faruq Waliullah (2) dan Salma Hanifah (5 Bln) harus menerima kenyataan menghadapi dan menjalani kehidupan tanpa kasih sayang dan bimbingan sang ayah. Kondisi ini membuat kami merasa sangat prihatin. Tak terbayangkan  bagaimana sang ibu ( Zainab Hayati, 36 Thn ) akan berjuang membesarkan, dan memberikan bekal terbaik untuk masa depan keempat buah hatinya.Bekal yang ditinggalkan almarhum pun tidaklah terlalu besar dan tentu akan sangat minim untuk membiayai dan memenuhi segala kebutuhan mereka. Kami pun tergerak untuk membantu mereka. Dengan segala keterbatasan yang ada kami mencoba menyisihkan apa yang kami miliki untuk membantu mereka memenuhi kebutuhannya yang untuk kondisi seperti sekarang ini memang tidak mudah.
Secara bersama, kami mengontrak sebuah rumah sederhana untuk tempat tinggal mereka dan kami pun upayakan mereka dapat bersekolah sebagaimana layaknya.Ternyata Kami tidak sendiri, Tanpa diduga, para tetangga yang tinggal di sekitar rumah sederhana yang kami kontrak menaruh perhatian dan menunjukkan simpatinya atas apa yang kami lakukan. Mereka dengan sukarela memberikan sumbangsihnya kepada anak-anak yatim yang kami asuh. Berbagai sumbangan tulus  berbentuk materi dan non-materi kami terima dengan rasa terima kasih dan keharuan mendalam.
Alhamdulillah, kami tidak sendiri. Teramat banyak di sekitar kami para dermawan yang ikut berbagi dan peduli dengan nasib anak-anak yatim itu. Kamipun terinspirasi, Bantuan para tetangga, kebutuhan anak-anak yatim yang makin meningkat , dan adanya permintaan dari anak-anak yatim yang lain untuk diasuh dalam asuhan kami, akhirnya memberi kami inspirasi. Kami tergerak untuk membentuk satu lembaga formal yang bisa lebih baik lagi dalam upaya memberikan asuhan bagi anak-anak yang kurang beruntung itu. Lahirlah kemudian sebuah Yayasan sosial yang bertujuan menampung dan mengasuh anak-anak Yatim yang tinggal di daerah Bandung dan sekitarnya.



2.      Visi Dan Misi Rumah Yatim
Visi :
Menjadi organisasi terbaik dalam pengasuhan dan pengelolaan anak yatim.
Misi :
1. Memberikan pelayanan terbaik kepada anak-anak yatim dan dhuafa.
2. Menjadi fasilitator terbaik antara kaum agniya dan kaum dhuafa.
3. Membangun Rumah Yatim sebagai organisasi sosial yang profesional dan dinamis.
3. Ruang Lingkup Kegiatan Lembaga
Lembaga Rumah Yatim sebenarnya tidak jauh berbeda dengan lembaga yatim lainya, yaitu menyediakan fasilitas hanya untuk anak-anak yatim dan dhua’fa. Kegiatan anak-anak di rumah yatim adalah sekolah yang dilakukan di luar asrama, setelah mereka pulang ke asrama ada beberapa kegiatan yang akan mereka ikuti seperti bimbel. Lembaga ini berasaskan islam sehingga kegiatan anak-anak bernuansa Islam seperti belajar tahsin, hapalan alqur’an dan belajar marawis. Perbedaanya dengan lembaga lain lembaga ini selain memiliki anak angkat yang tinggal di asrama ternyata ad juga yang tidak tinggal di asrama biasa di sebut non mukim dan jumlahnya lebih banyak daripada yang mukim.
4. Divisi – Divisi dan Unit Layanan Khusus
Di lembaga ini tidak ada layanan kusus seperti untuk layanan keehatan  dan layanan psikologi untuk anak. Layanan yang ada merupaka divisi-divisi dari tugas penggurus aj. Jad kalau anak ada yang sakit mungkin mereka akan di bawah kerumah sakit,  dan tidak ada layanan khusus dari lembaga. Bom ada penyelesaian maslah anak dalam lembaga dengan layanan psikolgi anak.
5. Struktur Kepengurusan Rumah Yatim Nasional dan Cabang
DEWAN PEMBINA
Ir. Apep Rochdiat
Uus Fauzi, Amd
Ahmad Jaeni, SE

DIREKTUR
Lili H. Abdurrohman

MANAGER KEUANGAN
Hosra Afrizoni, SE

MANAGER AKUNTING
Irma Amalia

MANAGER PERSONAL & GENERAL AFFAIRS
Ahmad Fakih
MANAGER AREA LAMPUNG, JAKARTA, BOGOR, TANGERANG, BEKASI
Edi Nugroho

MANAGER PUBLIC RELATION
Hilda Fermizola

STRUKTUR CABANG  KARANG TENGAH

 Kepala Yayasan
Maman Suryaman

Staf Pendidikan dan kesehatan
Wahyu

Staf Logistik
Dwi Sulistiawati


Asisten Logistik
Rumasid
Wahyu Rahayu

Staf Umum
Pak Iwan


Staf Front Ofice
Tuti
Apriani


Staf Usaha
Pak Yusuf                   Pak Badri
Ahmad Saehu             Pak Yudi


6.      Pengalaman Lembaga
Pengalaman lemabaga dalam kesuksesan program nasional belom ada.

7.      Sarana dan Prasaran
Sarana dan prasarana yang ada di lembaga ini adalah:
DATA FASILITAS ASRAMA
NO
NAMA BARANG
JUMLAH
1
COMPUTER + PRINTER
3
2
KULKAS
1
3
TV + DVD
1
4
DISPENSER
2
5
MOTOR
2
6
LOKER ANAK
15
7
MEJIKOM
1
8
KAMAR TIDUR
3
9
WHITE BOARD
1
10
KAMAR MANDI
3
11
KURSI
4
12
MESIN CUCI
1
13
KIPAS
4
14
LEMARI BUKU
2
15
TELEFHONE RUMAH
1
16
KOMPOR GAS
1


8.      Kerjasama dan Jaringan lembaga
Rumah yatim belum memiliki jaringan kerjasama dengan lembaga lain samapai saat ini. Jadi lembaga ini masih bekerja sendiri saja tamapa ada kerja sama dengan lembaga lain yang sifatnya bisa sebagai komplementer lembaga.



B.     ANALISIS TENTANG LEMBAGA
1.      Falsafa Lembaga
Lembaga Rumah Yatim ini menganut nilai-nilai keagamaan.

2.      Fungsi Lembaga
a.       Tindakan Preventif
Dalam tindakan preventif, lembaga ini belum ada program yang jelas untuk penangan anak jika ada permasalahan anak, tindakannya masih di tangani hanya sbagai orang tua dan anak saja. Tidak ada tindakan preventif yang kusus untuk menangani anak.
b.      Tindakan Rehabilitatif
Untuk tindakan rehabilatasi dalam lembaga ini belum ada, karena untuk menyelesaikan masalah anak masih diselesaikan dengan biasa saja tampa dilihat permasalahan psiklogi yang sedang di alami oleh si anak. Jadi fungsi rehabilitasi dalam lembaga ini masih belum ada, atau belum berperan dalam penangan permasalahan anak.
c.       Develomental
Secara kelembagaan  
3.      Hubungan Organisasi / Lembaga Dengan Lingkungan
a.       Keadaan lingkungan lembaga sebenarnya
b.      Lembaga Rumah Yatim ini mendapatkan dana untuk operasional lembaga murni dari donatur tampa di bantu oleh pemerintah. Usahanya dengan cara menyebarkan kenclengan dan donatur langsung datang ke Rumah Yatim atau di transfer via rekening. Penyedia legitimasi dalam lembaga ini adalah Rumah Yatim pusat yang berada di Bandung, disinilah pusat koordinasi lembaga dan penetuan apapun harus melalui Rumah Yatim pusat.
Penyediaan klien dalam lembaga adalah masyarkat sekitar yang lebih di dahulukan, ada juga yang langsung mendaftar sendiri ke Rumah Yatim. Untuk masyarakat sekitar biasanaya anak-anak di asuh tampa tinggal di asrarma, sedangakan yang berada di asrama lebih banyak brasal dari luar Jakarta walaupun ada beberapa yang dari Jakarta.
Untuk penyediaan pelayanan pelengkap dalam lembaga ini belum tersedia, lembaga in juga belum ada kerja sama dengan lembaga lain sebagai pelengkapa di lembaga tersebut. Penerima produk lembaga ini adalah anak-anak yatim ataupun yatim piatu, dan anak-anak dhu’afa yang berada di sekitar lembaga dan ada juga yang dari luar kota.
Lembaga yang bersaing dengan Rumah Yatim tentunya banyak karena lembaga serupa juga banyak, persaingan di lapangan tetap saja ada.

4.      Program Dan Kegiatan Lembaga

Program lembaga pusat:
Pendidikan Diniah
Pendidikan Informal
Keterampilan
Seni dan Budaya
Olahraga
-Tahfiz
-Tahsin
-Qiroat
-Tamyiz
-Public Speaking
-Fuqoha Ceria
-Bimbingan belajar Intensif
-kursus bahasa Arab
-Kursus bahasa inggris
-Kursus Bahasa Mandarin
-Kursus Akunting
-Kursus Bahasa Pemrograman
-Kursus Service HP dan Kompunter
-Kursus Automotif
-Tata Boga
-Tata Busana
-Handycraft
-Membatik
-Marawis
-Angklung
-Paduan Suara
-Lukis
-Kaligrafi
-Pahat
-Seni Gondang Baleg
-Seni Peran (teather)
-Sepak Bola
-Badminton


Program Lembaga Cabang Karang Tengah:
JADWAL KEGIATAN ASRAMA
HARI
KEGIATAN
WAKTU
KET
SENIN
IMAM BONJOL
14.00 - 17.00
5 ORANG SD
SELASA
BIMBLE DI GIS
16.00 - 18.00
SMP 2 ANAK
RABU
IMAM BOJOL
14 .00 - 17.00
5 ORANG ANAK SD
TAHFIDZ
16.00 - 18.00
SD 2 + SMP 1
KAMIS
BIMBLE DI GIS
16.00 - 18.00
SMP 2 ANAK
JUM'AT
IMAM BONJOL
14.00 - 17.00
SD 5 ORANG

TAHFIDZ
16.00 - 18.00
SD 2 + MP 1
SABTU
SEKOLAH BOLA
8.00 - 10.00
SD  5 + SMP 4
PRAKTIKUM SETIA MULYA
14.00 - 17.00
SEMUA ANAK
BIMBEL SALEMBA
14.00 - 17.00
SD 2 + SMP 2
BEMBEL DI GIS
16.00 - 18.00
SMP 2
MINGGU
MARAWIS
10.00 - 12.00
SD 3 + SMP 4 + SMA 1
MERAJUT
11.00 - 13.00
KELAS 6 SD - 1 SMK
PRAKTIKUM UI
13.00 - 17.00
SEMUA ANAK
B. INGGRIS
14.00 - 16.00
SEMUA ANAK
L . PERKUSI
16.00 - 18.00
SD 1 + SMP 2 + SMA 1



JADWAL PIKET RY CINERE
NO
LOKASI
NAMA
FATNER
1
HALAMAN
WAHYU

2
KAMAR 3
SOBUR

3
RUANG KELUARGA
INDRA
ALVAN BAIM , AHDAN
4
DAPUR
ARWAN

5
TERAS DEPAN
PUTRA

6
SANDAL / SEPATU
ILHAM

7
RUANG TAMU
FATHUR

8
KAMAR 1
BULDAN

9
KAMAR 2
RIYADH
ARIF , AGIL

JADWAL IMAM SOLAT
NO
HARI
NAMA
KET
1
SENIN
INDRA
MAGHRIB , ISYA , SUBUH
2
SELASA
BULDAN
MAGHRIB , ISYA , SUBUH
3
RABU
PUTRA
MAGHRIB , ISYA , SUBUH
4
KAMIS
FATUR
MAGHRIB , ISYA , SUBUH
5
JUM'AT
ALVAN
MAGHRIB , ISYA , SUBUH
6
SABTU
SOBUR
MAGHRIB , ISYA , SUBUH
7
MINGGU
RIYADH
MAGHRIB , ISYA , SUBUH

JADWAL CUCI BAJU
NO
HARI
KELOMPOK
1
SENIN
PA MAMAN , UMI DEWI FATUR , AHDAN , IMA
2
SELASA
INDRA , BULDAN , AGIL
3
RABU
ALVAN , ARWAN , ARIF
4
KAMIS
PA MAMAN , UMI DEWI FATUR , AHDAN , IMA
5
JUM'AT
PUTRA , BAIM , ILHAM
6
SABTU
SOBUR , RIYAD , IBRA
7
MINGGU
NYUCI SERAGAM SEKOLAH DAN ACARA




5.      Penerima Manfaat Layanan Lembaga
Penerima manfaat dari lembaga ini adalah anak yatim dan dhua’fa, untuk yatim adalah mereka yang memang kondisi ekonominya yang tidak berfungsi sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya seperti pendidikan. Kesehatan dan lain-lainya. Selama saya praktikum disini saya melihat lembaga ini hanya memelihara dan meningkatkan kesejahteraan  mereka di masyrakat yang tadinya tidak bisa sekolah, ataupun tidak bisa jajan, dan tidak merasakan fasilitas lainya. Selama di Rumah Yatim fasilitas yang mereka rasakan sangaat cukup. Jika ada anak yang melakukan penyimpangan mungkin hanya dinasehati dan di peringatkan jika masih melanggar juga bisa jadi akan di keluarkan dari lembaga. Dala lembaga ini masih kurang untuk mengkontrol dan memperbaiki kondisi anak-anak.
Dalam lembaga ini dalam pelayanan yang menggunakan transformasi teknologi people-processing technologies jadi anak-anak di asrama masih hanya sebatas menggunakan saja untuk teknologinya.
6.      Prosedur Penanganan Klien
a.       Fase Rekruitment dan Seleksi
Dalam fase ini lembaga melakukan rekruitmen dengan cara melakukan seleksi anak mulai dari jumlah keluarganya dan keadaan ekonomi keluarganya, serta keadaan anaknya seperti apa.
b.      Penilaian dan Klasifikasi
Dalam penanganan klien lembaga ini belum melakukan pengklasifikasian kepada anak-anak untuk dapat memahami permasalahanya.
c.       Transformasi Status
Setelah anak-anak di terima di lembaga ini maka status mereka mejadi anak angkat.
d.      Terminasi dan Sertifikasi
Anak-anak di Rumah Yatim tinggal di lembaga ini hanya samapi SMA saja, setelah itu bagi mereka yang berprestasi akan di kuliahkan dan bagi yang tidak bisa kuliah sendiri akan tetapi harus kerja terlebih dahulu. Atau ada yang langsung kerja bisa kerja di luar atau kerja di Rumah Yatim itu sendiri.

7.      Pelaksanan Layanan
Dalam pelayanan terhadap klien diberikan oleh kepala asrama dan dan staf yang tinggal di asrma. Selama saya di sana misalnya seperti petugas lainya saya rasa tidak terlalu banyak andil terhadap anak-anak. Staff di lembaga ini masih banyak lulusan SMA, yang lulusan staff S1 hanya bagian penerimaan Donatur saja mereka kebanyakan lulusan accounting. Sedangkan yang menangani anak secara langsung masih lulusan SMA, hal ini yang membuat tidak ada penangan kusus terhadap anak, dan hanaya di tangani seperti bapak kepada anaknya hanya sebatas itu dan tidak lebih mendalam. Untuk metode yang digunakan, belom ada metode kusus untu menangani klien. 

8.      Menajmen Organisasi
a.       Perencanaan
Untuk perencanaan organisasi misalnya dalam program, Rumah Yatim ingin membuat Apertemen Yatim program ini adalag program Nasional.
b.      Desain Program
Kita belum mendapatkan bagaimana langka-langka dalam desain program lembaga.
c.       Pengaturan Staff
Untuk kedepanya akan lembaga akan melakukan pembatasan penerimaan karyawan dari SMA, yang akan di terima minimal D3. Untuk staff belum ada pengaturan untuk aturan-aturan yang ketat untuk di cabang karang tengah sendiri setiap bulan di lakukan evaluasi selebihnya tidak ada langka-langkah pengaturan staff yang mengikat dan tertulis.
d.      Pola Pendanaan
Pendanaan lembaga ini adalah murni dari donatur-donatur, setiap cabang akan melakukan pengumpulan dana dari donatur. Setiap dana yang dikumpulkan cabang lembaga melalui Dana Usaha akan di setorkankan ke lembaga pusat, setelah sampai di lembaga pusat baru akan di salurkan sesuai kebutuhan lembaga cabang. Bagi cabang yang dapatkan dana lebih banyak akan disubsidikan ke cabang yang kurang mendapatkan dana, melalui pengaturan oleh pusat lembaga.


e.       Supervisi Organisasi
Dala lembaga ini belum terbentuk supervisor lembaga secara kusus, walaupun ada masalah staff akan berhubungan lansung denagan kepala Asrama.
f.       Monintoring dan Evaluasi Organisasi
Dalam hal ini untuk pusat monintoring dan evaluasi lembaga akan di lakukan 1 bulan sekali. Begitu juga dengan lembaga cabang akan melakukan monitoring kinerja dan evaluasi satu bulan sekali.
g.      Pola dan Metode Kepemimpinan
Pola dan model kepemimpinan di lembaga ini adalah demokratis, jadi pemimpinya tidak ada penekanan atau otiritas akan tetapi semua masalah akan di bicarakan secara musyawarah.


BAB III
TAHAPAN KEGIATAN PRAKTIKUM I KESEJAHTERAAN SOSIAL BIDANG PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN ANAK DI RIMAH YATIM
1.      Tahap penjalinan Realasi dan Pemahaman terhadap Lembaga
a.       Wawancara
Orang-orang yang di wawancarai adalah:
1.      Pak Maman sebagai Kepala Asrama di Rumah Yatim Karang Tenggah, dari wawancara dengan beliau kita mendapatkan pengamabaran tentang lembaga di Rumah Yatim, Program-Program, jumlah anak, tugas-tugas staf di Rumah Yatim.
2.      Pak Badri dan pak Sehu beliau berdua sebagai staff dana usaha, yaitu tugasnya memyebarkan kencleng-kencleng untuk mencarai dana. Darai mereka saya mendapatka informasi mereka menyebarkan kenclengan samapai 300 buah, dan mereka bisa mendapatkan 7 – 12 juta dalam satu bulan.
3.      Ibu Latifa beliau sebagai staff Front Office, tugasnya adalah menerima donator dan memenejmen kegiatan anak-anak dengan donator. Selamat wawancara denagan beliau saya mendapatkan infoformasi bahwa staff FO berlatar belakang S1 Akuntansi, dan minimal untuk staff ini adalah D3.
4.      Pak Ruhyat beliau sebagai Menejer Area Jakarta, Tanggerang dan Palembang. Selama wawancara dengan beliau kita bertanya tentang pendidikan staff, gaji staff, evaluasi lembaga dan Penanaganan anak. Informasi yang di dapatkan gaji staff sekita 1,5 juta sudah termasuk fasilitas yang diberikan oleh lembaga.
5.      Pak Wahyu beliau sebagai kepala staff Pendidikan dan Kesehatan selamat wawancara dengan beliau kita mendapatkan informasi tentang anak-anak. Ada anak-anak yang bolos sekolah, yang suka main game sampai tidak sekolah, ada juga anak yang yang suka nyakitin temannya.
b.      Observasi
Kami sempat melakukan observasi terhadap perilaku anak saat sedang belajar bahasa inggris dan belajar belajar perkusi, yang saya dapatkan saat mereka belajar bahasa inggris ada anak yang ogah-ogahan dalam belajar dan hanya diam saja ada juga yang memang semanggat untuk mengikutinya. 

c.       Studi Dokumentasi
Dari studi dokumentasi dimana kegiatan anak-anak juga banyak di luar atas undangan donator-donatur. Dari hal ini mereka didik untuk menunjukkan kemiskinan mereka, diaman dalam acara tersebut mereka hanya dantang untuk menerima santunan hal in dapat membentuk mental anak-anak sebagai mental penerima saja dan merasa perlakukan berbeda miasalnya seperti ini loh anak yatim. Mental- mental ini yang akan membetuk karakter dalam diri anak-anak.
d.      Belum ada metode lain yang kami lakukan selama praktikum.
2.      Tahap Memahami Metodologi Penanganan Klien
Untuk tahap ini kami ikut serta dalam kegiatan anak sehingga kai bisa melihat bagaimana anak di tangani oleh para staff yang ada di lembaga ini. Ternyata metode penangan anak masih di lakukan secara umum untuk anak-anak yang bandel ataupun yang di atas normal.
3.      Pemecahan Masalah
A.    Assesment Biopsikososial-Spiritual
1.      Bio
Klien saya adalah anak laki-laki yang berumurr 11 tahun, dia memiliki berat badan 26 kg, dan tinggi badan 120 cm. klien saya ini memiliki ciri-ciri fisik, kulit berwarna sawo matang, muka bulat, dan rambutnya pirang. saya tidak melihat ada kecacatan fisik maupun psikis yang terjadi pada klien saya. klien saya belum pernah mendapat tindakan kekerasan  dari siapapun maupun itu dari orang  tuanya.
Penampilan klien saya yang bisa di lihat dari cara bicaranya yang cadel, sehingga kalu berbicara ada sebagian yang tidak jelas terucap. anaknya lumayan ramah terhadap saya pada saat saya wawancara, kada kalau lagi wawancara anaknya tidak fokus dengan apa yang saya tanyakan. pada saat saya melakukan wawancara ekspresinya datar-datar aja, namu saat ditanyakan nama ayahnya dia berbisik kepada saya.
Klien saya tidak memiliki permasalahan kesehatan yang sangat berat ataupun penyakit-penyakit yang mematikan. penyakit yang pernah klien saya alami adalah penyakit cacar, samapai dia pernah di rawat di rumah sakit.
2.      Psiko
Setelah saya amati emosi klien saya, ternyata dia agak cengeng dan mudah nagis dan selebihnya emosinya tidak ada masalah yang sangat berarti  yang dapat menggagu kelangsungan hidupnya. dalam merespon masalahnya klien saya masih sangat lambat, sehingga agak sulit untuk melakuakn Intervensi sehingga membutuhkan waktu lama jika ingin melakukan intervensi mendalam. Saya belum menemukan catatan kekerasan terhadap klien saya
3.      Sosial
a.      Situasi Saat ini dan Sejarah Perpindahan
Klien saya  pindah ke lembaga ini karena di bawah oleh orang tuanya, yaitu ibunya. kebetulan klien saya adalah anak yatim, sehingga seorang ayah sebagai tunpuan keluarga tidak ada lagi. karena ibunya mengiginkan anaknya tetap sekolah maka di bawalah anaknya ke lembaga ini berhubungan pekerjaan ibunya  yang kurang untuk mebiayai sekolah anaknya.  hal inilah yang menjadi alasan bagi ibunya untuk membawa anaknya ke lembaga ini. klien saya sangat jarang berhubungan dengan keluarganya yang di kampung, bisa juga hanya satu kali dalam sau tahun untuk ketemu dengan keluarnganya.
b.      Pekerjaan dan Status Keuangan (orang tua/pengasuh utama/wali)
Yang mengambil keputusan kalau klien haris tinggal di lembaga ini adalah ibunya, karena ibunya merasa tidak mampu  untuk membiayai sekolah anaknya.
Pekerjaan orang tua adalah sebagi koki di sebuah rumah makan yang berada di daerah tannggerang. Gaji orang tuanya hanya cukup untuk membiayai hidup ibunya dan keluarga ibunya. behubungan bapaknya sudah meinggal makanya ibunya  yang bekerja untuk mencari nafkah untuk keluarganya.
c.       Hubungan dan Peran dalam Keluarga
kedua orang tua kllien saya termasuk dalam kategori berpendidikan rendah, hal ini melatarbelakangin keluarga ini tidak mampu secara finansial. pekerjaan mereka bukan sebuah pekerjaan  yang foemal yang mendapat kan gaji besar. saat ini orang tua klien saya menjadi single parent, setelah bapaknya klien saya meninggal dunia maka tidak ada lagi yang menjadi tumpua keluaraga. hal ini lah menjadikan keluarga klien saya memiliki kelemahan dalam hal finansial. klien saya paling dekat dengan mas Wahyu kalau di  lembaga, dan Umi sebgai orang tua angkat mereka di lembaga.
d.      Keberfungsian Sekolah dan Keberfingsian dari Institusi lainya
Sampai saat ini sekolah tempat klien saya bersekolah, keberfungsianya belum maksimal terhadap klien saya. hal ini dapat di lihat bahwa klien saya sampai saat ini belum bisa membaca secara sempur na padahal sudah kelas dua SD. ini akan menjadi tolak ukur smapai dimana keberfunsian sekolah terhadap klien saya.
e.       Keberfungsian Rekan /Teman
keberfungsian teman-temanya juga sangat berpengaruh terhadap perkembagan klien saya. kalau di lembaga mereka saling mensuport satu sama lain, sehngga ada kesamaan tujuan  dari mereka. untuk teman-temanya yang berada di sekolah dan di sekitar lembaga, mereka sebagai pensuplai pengetahuan-pengetahuuan baru buat klien saya.
4.      Spiritual
Klien saya berkebudayaan sunda, dan sekarang klien saya memeluk agama islam. dengan agama ini klien saya ada peneingkatan dari sebelum dia masuk ke lembaga. di lembaga ini mereka ada jadwal untuk meghafal surat-surat pendek, sehigga memberikan peningkan kepada klien saya.  

B.     Kebutuhan dan permasalahan saat ini
Klien saya masih terlalu kecil untuk memahami permasalahan yang dia hadapi, klien saya juga  masih sangat sulit untuk mlakukan intervensi terhadap klien saya karena ketidakfokusannya. di lembaga ini tidak ada pekerja sosialnya, kalau pengurunya masih belum memaaahami apa yang  di butuhkan seorang anak dan perlakukan seperti apa aga s anak bisa nyaman. dari pengamatan saya, klien saya ini membutuhkan pendekatan yang lebiha intens. misalnya dalan hal belajar  harus pelan-pelan dan di bimbing sehingga anak lebih mudah memahami.  hal inilah yang memicu kenapa klien saya ini belum bisa mambaca sampai saat ini. 


C.    Rencana Intervensi SMART
Tujuan Jangka Pendek
Tujuan Jangka Panjang
Minggu ke 1, pertemuan Pertama:
Pengenalan Huruf Abjad
Minggu 1,2 :
Memberikan pengenalan-pengenalan huruf kepada klien.
Minggu ke 1 Pertemuan kedua:
Belajar menyatukan Huruf
Minggu 3,4:
Memberikan pemahaman bagaimana cara menyatukan dua huruf ataupun lebih dan bunyinya seperti apa.


Minggu 5,6:
Mengajar anak mengeja huruf-huruf yang di satukan.

Minggu 7,8:
Melatih anak untuk membaca perkata

Minggu 9,10:
Melatih anak untuk membaca perkalimat, hal ini di bina sampai lancar.

Minggu 11:
Membiarkan anak mempraktekan sendiri.

Minggu:
Mengetes kemampuan anak dalam membaca.

Dalam melakukan Intervensi kepada klien saya membuat jadwal apa saja yang harus saya lakukan dalam tahap intervensi tersebut. Selain penentuan materi yang akan di sampaikan kepada klien, secara spiritual juga saya memberikan dukungan dengan mengambarkan bagaimana mengapai cita-cita yang mereka impikan. Daloam melakukan intervensi masih sangat sulit karena masih anak-anak dan banyak  yang belum mereka mengerti.
Pada saat melakukan intervensi saya juga memberikan contoh kebaikan kepada klien saya hala-hal apa saja yang baik yang harus dilakukan untuk mengapai cita-cita klien saya sendiri. Karena cita-citanya adalah menjadi Dokter dan Ustad, maka saya mengarahkan klien saya untuk pintar mata pelajaran IPA, dan saya bialang tidaka ada yang susah kalau kita mau berusahan.  Kata motivasi tersebut akan memberikan dorongan kepada klien saya unutuk mengapai apa yang dia cita-citakan.


D.    Motivasi kapasitas dan kesempatan untuk mencapai tujuan.
Kesulitan atau  yang menjadi hambatan perkembangan klien adalah tidak adanya pendekatan secara personal yang lebih dalam terhadap klien. Hal utama adalah tidak adanya pekerja sosial dalam lembaga  menjadikan tidak ada ada kefokusan lembaga terhadap permasalahn anak secara personal. Anak-anak pada saat pertumbuhanya membutuhkan perhatian lebih dari sosok orang yang lebih tua dari mereka.
Dukugan lingkungan lumayan banyak, seperti dari donatur yang menyediakan fasilitas yang membantu perkembagan anak-anak termasuk klien saya. lembaga ini tidak memiliki pekerja sosial, jadi anak di tangani secara umum tidak di tangani secara personal, karena pengurus lembaga  hanya menangani permasalahan umum saja.





BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Masalah yang di hadapi oleh klien saya adalah, tidak bisa membaca, selain itu susah untuk belajar. klian saya masih duduk i bangku SD kelas 2, padahal dia umurnya sudah 11 tahun. konsetrasi klien saya untuk belajar aga sulit, jika pada saat belajar tidak akan lama dia akan mengalihkan perhatinya ke sesuatu yang lain.
Ketelah saya amati ternyata klien saya tidak ada masalah denagan psukisnya ataupun keterbelakangan mental. klien saya membutuhkan perhatian dan pengawan yang lebih intens, untuk belajar harus di ajarkan secara perlahan. selain itu klien saya juag harus di temani dan di ajarkan secara langsung.
klien saya sekarang adalah anak yatim, dia hanya di asuh oleh ibunya jika di rumah. dia  juga jarang ketumu denga keluarganyan. hal ini satu kali dalam satu tahun. ibunya klien saya bekerja sebagai koki di rumah makan yang berada di tanggerang. klien saya masuk rumah yatim sejak tiga tahun yang lalu, di rumah yatim awal masuk dia tidak bisa membaca sehingga sehingga tidak sekolah setahun, dan sekarang duduk di bangku kelas 2 SD.


B.     Refleksi Praktikan

Selamat praktikum dirumah yatim pada saat melakukan assesment lembaga tidak ada permasalahan ataupun kendala yang menghambat. Dari hasil assesment lembaga kita mengetahui bahwa lembaga ini tidak memiliki Pekerja Sosial. pada tahap assesment lebaga saya juga tidak melakukan terlalu dalam, kami hanya mengassesmen lembbaga secara umumnya aj.
Pada awalnya penanganan klien masih terasa biasa aja belum terlihat hamabtan buata kami. pada saat pertengahan saya pribadi mulai ada kendala yitu mulai jarang ketemu dengan klien yang di tunjuk untuk saya. Akhirnya saya wawancara dengan klien saya  untuk pertama kalinya, saya mendapatkan beberapa info. saya juga mengali info dari teman dekatnya di asrama. setelah itu saya mulai jarang lagi bertemu dengan klien saya, sehingga sulit untuk waswncara lebih lanjut.
pada saat mau masuk intervensi kepada klien saya, tiba-tiba ketua lembaga meminta saya menganti klien yang tadinya klien saya adalah kelas 3 SMP, dan di ganti dengan anak kelas 2 SD. menurut ketua lembaga klien saya yang pertama sudah tidak bermasalah lagi, mau ngak mau saya haru menuruti. mulai saat itu saya harus melakukan assesment ulang, kepada klien saya yang baru. pada praktikum berikutnya saya sudah jarang bertemu dengan klien saya sehingga tidak bisa melakukan intervesi lebih dalam kepada klien saya.
Diakhir-akhir kai di suruh buat jadwal mengajar anak-anak oleh kepala lembaga, dari hal ini intervensi kami terhadap anak semakin berkurang. tujuan praktikum ini tidak tercapai karena kami menkadi pengajar buka memberikan solusi buat anak-anak. kenap maslah ini bisa terjadi saya rasa, memang lembaganya yang tidak memahami tujuan dari praktikum dan mengira kita hanya sebagai pengakar aja.  Yang kedua komunikasi antar lembaga dengan jurusan yang kurang intens sehingga ada permaslahan komunikasi. Karena lemabaga baru jadi butuh pengarahan dari jurusan.

C.    Evaluasi Diri
Di harapan awal saya ingin memahami masalah  anak, tapi samapi sekarang kita belum terlalau masuk untuk menangani anak dalam setiapa kegiatan mereka. Tapi karena lembaganya baru sehingga kita agak kesulitan juga. saya dalam praktikum ini belum melakukan assesment dengan baik, akibatnya data yang saya dapatkan juga kurang banyak. Saya juga melakukan  intervensi yang yang mmendalan terhadap klien saya sehingga tidak membawa perubahan terhadap anak.
Selain itu saya juga tidak melakukan assesment ataupun iintervensi yang sesuai dengan jadwal yang telah kami buat. sehingga jadwal tersebut tidak berjalan dengan baik, akhirnya prktikum yang saya laksanakan tidak sesuai dengan jadwal yang telah di buat. apalagi setalah pak maman sebagai ketua lembaga menyuruh kami untuk mengajarkan anak-anak. sejak itu praktikum sudah tidak sesuai denag tujuan utamanya.