BAB I
PENDAHULUAN
Pada
praktikum satu ini kami berempat yaitu saya sendiri, Aldi Ryan, Panji, dan
Putri sepakat untuk memilih salah satu lembaga sebagai tempat kami melakukan
paraktikum. Lembaga ini bernama Rumah
Yatim yang beralamat di (Jl. Karang
Tengah No.69 Cilandak, Jakarta Selatan) atau bisa di sebut sebagai Rumah
Yatim Cabang Karang Tenggah. Lembaga ini memilki Pusat di Bandung sebagai
sentral koordinasi, rumah yatim memiliki 12 cabang di seluruh Indonesia.
Kami
sudah satu
semester melakukan praktikum di Rumah Yatim, selama satu semester ada dua puluh empat (24) kali pertemuan. Alasan
kami memilih Rumah Yatim sebagai tempat untuk melakukan prktikum satu adalah
karena di Rumah Yatim semuanya anak-anak, dan kami ingin mempelajari bagaimana
proses perkembangan serta masalah yang di hadapi oleh anak. Harapan kami semoga
kami dapat memahami dan memberikan solusi atas permasalahan yang di hadapin
oleh anak di Rumah Yatim ini.
Penerimaan
lembaga ini sangat baik terhadap kami yang melakukan praktikum, mereka sangat
membuka diri untuk menerima kami melakukan parktikum di lembaga tersebut.
Menurut kepala yayasan “ hal ini agar anak-anak mendapatkan ilmu dan
pengetahuan baru dalam penangan anak”
Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada masalah yang sangat berarti dengan
lembaga.
Sampai
saat ini hambatan yang kami rasakan adalah ketidak pahaman lembaga dengan
maksud praktikum kami di sana sehingga penggurus lembaga juga tidak tahu yang
harus dilakukan kepada praktikan. Selain itu data-data yang ada di rumah yatim
masih belum lengkap, karena lembag ini masih baru dan masih dalam proses
perbaikan dalam sisten administrasi.
BAB II
PRAKTIKUM I
KESEJAHTERAAN SOSIAL BIDANG PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN ANAK
DI RUMAH YATIM
A.
GAMBARAN
LEMBAGA
1.
Latar
belakang Berdirinya Lembaga
April
1997, salah seorang rekan kami ( Sdr. Abdullah ) meninggal dunia. Penyakit
ginjalnya yang sudah akut memisahkannya dari kehidupan ini, dari seorang isteri
dan dari empat orang buah hatinya yang
masih kecil-kecil. M. Iqbal (5 Thn), Aty Nuraini (3,5), M. Faruq Waliullah (2)
dan Salma Hanifah (5 Bln) harus menerima kenyataan menghadapi dan menjalani
kehidupan tanpa kasih sayang dan bimbingan sang ayah. Kondisi ini membuat kami
merasa sangat prihatin. Tak terbayangkan
bagaimana sang ibu ( Zainab Hayati, 36 Thn ) akan berjuang membesarkan,
dan memberikan bekal terbaik untuk masa depan keempat buah hatinya.Bekal yang
ditinggalkan almarhum pun tidaklah terlalu besar dan tentu akan sangat minim
untuk membiayai dan memenuhi segala kebutuhan mereka. Kami pun tergerak untuk
membantu mereka. Dengan segala keterbatasan yang ada kami mencoba menyisihkan
apa yang kami miliki untuk membantu mereka memenuhi kebutuhannya yang untuk
kondisi seperti sekarang ini memang tidak mudah.
Secara
bersama, kami mengontrak sebuah rumah sederhana untuk tempat tinggal mereka dan
kami pun upayakan mereka dapat bersekolah sebagaimana layaknya.Ternyata Kami
tidak sendiri, Tanpa diduga, para tetangga yang tinggal di sekitar rumah
sederhana yang kami kontrak menaruh perhatian dan menunjukkan simpatinya atas
apa yang kami lakukan. Mereka dengan sukarela memberikan sumbangsihnya kepada
anak-anak yatim yang kami asuh. Berbagai sumbangan tulus berbentuk materi dan non-materi kami terima
dengan rasa terima kasih dan keharuan mendalam.
Alhamdulillah, kami
tidak sendiri. Teramat banyak di sekitar kami para dermawan yang ikut berbagi
dan peduli dengan nasib anak-anak yatim itu. Kamipun terinspirasi, Bantuan para
tetangga, kebutuhan anak-anak yatim yang makin meningkat , dan adanya
permintaan dari anak-anak yatim yang lain untuk diasuh dalam asuhan kami,
akhirnya memberi kami inspirasi. Kami tergerak untuk membentuk satu lembaga
formal yang bisa lebih baik lagi dalam upaya memberikan asuhan bagi anak-anak
yang kurang beruntung itu. Lahirlah kemudian sebuah Yayasan sosial yang
bertujuan menampung dan mengasuh anak-anak Yatim yang tinggal di daerah Bandung
dan sekitarnya.
2. Visi Dan Misi
Rumah Yatim
Visi :
Menjadi organisasi
terbaik dalam pengasuhan dan pengelolaan anak yatim.
Misi
:
1. Memberikan pelayanan
terbaik kepada anak-anak yatim dan dhuafa.
2. Menjadi fasilitator
terbaik antara kaum agniya dan kaum dhuafa.
3. Membangun Rumah
Yatim sebagai organisasi sosial yang profesional dan dinamis.
3. Ruang Lingkup Kegiatan Lembaga
Lembaga
Rumah Yatim sebenarnya tidak jauh berbeda
dengan lembaga yatim lainya, yaitu
menyediakan fasilitas hanya untuk anak-anak yatim dan dhua’fa. Kegiatan
anak-anak di rumah yatim adalah sekolah yang dilakukan di luar asrama, setelah
mereka pulang ke asrama
ada beberapa kegiatan yang akan mereka ikuti seperti bimbel. Lembaga ini berasaskan islam sehingga
kegiatan anak-anak bernuansa Islam seperti belajar tahsin, hapalan alqur’an dan
belajar marawis. Perbedaanya dengan lembaga lain lembaga ini selain memiliki
anak angkat yang tinggal di asrama ternyata ad juga yang tidak tinggal di
asrama biasa di sebut non mukim dan jumlahnya lebih banyak daripada yang mukim.
4. Divisi
– Divisi dan Unit Layanan Khusus
Di
lembaga ini tidak ada layanan kusus seperti untuk layanan keehatan dan layanan psikologi untuk anak. Layanan
yang ada merupaka divisi-divisi dari tugas penggurus aj. Jad kalau anak ada
yang sakit mungkin mereka akan di bawah kerumah sakit, dan tidak ada layanan khusus dari lembaga.
Bom ada penyelesaian maslah anak dalam lembaga dengan layanan psikolgi anak.
5. Struktur Kepengurusan Rumah
Yatim Nasional dan Cabang
DEWAN
PEMBINA
Ir. Apep Rochdiat
Uus Fauzi, Amd
Ahmad Jaeni, SE
DIREKTUR
Lili H. Abdurrohman
MANAGER
KEUANGAN
Hosra Afrizoni, SE
MANAGER
AKUNTING
Irma Amalia
MANAGER
PERSONAL & GENERAL AFFAIRS
Ahmad Fakih
MANAGER
AREA LAMPUNG, JAKARTA, BOGOR, TANGERANG, BEKASI
Edi Nugroho
MANAGER
PUBLIC RELATION
Hilda Fermizola
STRUKTUR
CABANG KARANG TENGAH
Kepala Yayasan
Maman Suryaman
Staf
Pendidikan dan kesehatan
Wahyu
Staf
Logistik
Dwi Sulistiawati
Asisten
Logistik
Rumasid
Wahyu Rahayu
Staf
Umum
Pak Iwan
Staf
Front Ofice
Tuti
Apriani
Staf
Usaha
Pak Yusuf Pak Badri
Ahmad Saehu Pak Yudi
6.
Pengalaman
Lembaga
Pengalaman lemabaga dalam kesuksesan
program nasional belom ada.
7.
Sarana
dan Prasaran
Sarana dan prasarana yang ada di lembaga ini adalah:
DATA FASILITAS ASRAMA
|
||
NO
|
NAMA BARANG
|
JUMLAH
|
1
|
COMPUTER + PRINTER
|
3
|
2
|
KULKAS
|
1
|
3
|
TV + DVD
|
1
|
4
|
DISPENSER
|
2
|
5
|
MOTOR
|
2
|
6
|
LOKER ANAK
|
15
|
7
|
MEJIKOM
|
1
|
8
|
KAMAR TIDUR
|
3
|
9
|
WHITE BOARD
|
1
|
10
|
KAMAR MANDI
|
3
|
11
|
KURSI
|
4
|
12
|
MESIN CUCI
|
1
|
13
|
KIPAS
|
4
|
14
|
LEMARI BUKU
|
2
|
15
|
TELEFHONE RUMAH
|
1
|
16
|
KOMPOR GAS
|
1
|
8.
Kerjasama
dan Jaringan lembaga
Rumah yatim belum memiliki jaringan
kerjasama dengan lembaga lain samapai saat ini. Jadi lembaga ini masih bekerja
sendiri saja tamapa ada kerja sama dengan lembaga lain yang sifatnya bisa
sebagai komplementer lembaga.
B.
ANALISIS
TENTANG LEMBAGA
1.
Falsafa
Lembaga
Lembaga Rumah Yatim ini
menganut nilai-nilai keagamaan.
2.
Fungsi
Lembaga
a. Tindakan
Preventif
Dalam tindakan
preventif, lembaga ini belum ada program yang jelas untuk penangan anak jika
ada permasalahan anak, tindakannya masih di tangani hanya sbagai orang tua dan
anak saja. Tidak ada tindakan preventif yang kusus untuk menangani anak.
b. Tindakan
Rehabilitatif
Untuk tindakan rehabilatasi
dalam lembaga ini belum ada, karena untuk menyelesaikan masalah anak masih
diselesaikan dengan biasa saja tampa dilihat permasalahan psiklogi yang sedang
di alami oleh si anak. Jadi fungsi rehabilitasi dalam lembaga ini masih belum
ada, atau belum berperan dalam penangan permasalahan anak.
c. Develomental
Secara kelembagaan
3.
Hubungan
Organisasi / Lembaga Dengan Lingkungan
a. Keadaan
lingkungan lembaga sebenarnya
b. Lembaga
Rumah Yatim ini mendapatkan dana untuk operasional lembaga murni dari donatur
tampa di bantu oleh pemerintah. Usahanya dengan cara menyebarkan kenclengan dan
donatur langsung datang ke Rumah Yatim atau di transfer via rekening. Penyedia
legitimasi dalam lembaga ini adalah Rumah Yatim pusat yang berada di Bandung,
disinilah pusat koordinasi lembaga dan penetuan apapun harus melalui Rumah
Yatim pusat.
Penyediaan klien dalam
lembaga adalah masyarkat sekitar yang lebih di dahulukan, ada juga yang
langsung mendaftar sendiri ke Rumah Yatim. Untuk masyarakat sekitar biasanaya
anak-anak di asuh tampa tinggal di asrarma, sedangakan yang berada di asrama
lebih banyak brasal dari luar Jakarta walaupun ada beberapa yang dari Jakarta.
Untuk penyediaan
pelayanan pelengkap dalam lembaga ini belum tersedia, lembaga in juga belum ada
kerja sama dengan lembaga lain sebagai pelengkapa di lembaga tersebut. Penerima
produk lembaga ini adalah anak-anak yatim ataupun yatim piatu, dan anak-anak
dhu’afa yang berada di sekitar lembaga dan ada juga yang dari luar kota.
Lembaga yang bersaing
dengan Rumah Yatim tentunya banyak karena lembaga serupa juga banyak, persaingan
di lapangan tetap saja ada.
4.
Program
Dan Kegiatan Lembaga
Program
lembaga pusat:
Pendidikan
Diniah
|
Pendidikan
Informal
|
Keterampilan
|
Seni
dan Budaya
|
Olahraga
|
-Tahfiz
-Tahsin
-Qiroat
-Tamyiz
-Public
Speaking
-Fuqoha
Ceria
|
-Bimbingan belajar Intensif
-kursus bahasa
Arab
-Kursus bahasa
inggris
-Kursus Bahasa
Mandarin
-Kursus Akunting
-Kursus Bahasa Pemrograman
-Kursus Service
HP dan Kompunter
-Kursus Automotif
|
-Tata Boga
-Tata Busana
-Handycraft
-Membatik
|
-Marawis
-Angklung
-Paduan Suara
-Lukis
-Kaligrafi
-Pahat
-Seni Gondang
Baleg
-Seni Peran
(teather)
|
-Sepak Bola
-Badminton
|
Program
Lembaga Cabang Karang Tengah:
JADWAL KEGIATAN ASRAMA
|
|||
HARI
|
KEGIATAN
|
WAKTU
|
KET
|
SENIN
|
IMAM BONJOL
|
14.00 - 17.00
|
5 ORANG SD
|
SELASA
|
BIMBLE DI GIS
|
16.00 - 18.00
|
SMP 2 ANAK
|
RABU
|
IMAM BOJOL
|
14 .00 - 17.00
|
5 ORANG ANAK SD
|
TAHFIDZ
|
16.00 - 18.00
|
SD 2 + SMP 1
|
|
KAMIS
|
BIMBLE DI GIS
|
16.00 - 18.00
|
SMP 2 ANAK
|
JUM'AT
|
IMAM BONJOL
|
14.00 - 17.00
|
SD 5 ORANG
|
|
TAHFIDZ
|
16.00 - 18.00
|
SD 2 + MP 1
|
SABTU
|
SEKOLAH BOLA
|
8.00 - 10.00
|
SD 5 +
SMP 4
|
PRAKTIKUM SETIA MULYA
|
14.00 - 17.00
|
SEMUA ANAK
|
|
BIMBEL SALEMBA
|
14.00 - 17.00
|
SD 2 + SMP 2
|
|
BEMBEL DI GIS
|
16.00 - 18.00
|
SMP 2
|
|
MINGGU
|
MARAWIS
|
10.00 - 12.00
|
SD 3 + SMP 4 + SMA 1
|
MERAJUT
|
11.00 - 13.00
|
KELAS 6 SD - 1 SMK
|
|
PRAKTIKUM UI
|
13.00 - 17.00
|
SEMUA ANAK
|
|
B. INGGRIS
|
14.00 - 16.00
|
SEMUA ANAK
|
|
L . PERKUSI
|
16.00 - 18.00
|
SD 1 + SMP 2 + SMA 1
|
JADWAL PIKET RY CINERE
|
|||
NO
|
LOKASI
|
NAMA
|
FATNER
|
1
|
HALAMAN
|
WAHYU
|
|
2
|
KAMAR 3
|
SOBUR
|
|
3
|
RUANG KELUARGA
|
INDRA
|
ALVAN BAIM , AHDAN
|
4
|
DAPUR
|
ARWAN
|
|
5
|
TERAS DEPAN
|
PUTRA
|
|
6
|
SANDAL / SEPATU
|
ILHAM
|
|
7
|
RUANG TAMU
|
FATHUR
|
|
8
|
KAMAR 1
|
BULDAN
|
|
9
|
KAMAR 2
|
RIYADH
|
ARIF , AGIL
|
JADWAL IMAM SOLAT
|
|||
NO
|
HARI
|
NAMA
|
KET
|
1
|
SENIN
|
INDRA
|
MAGHRIB , ISYA , SUBUH
|
2
|
SELASA
|
BULDAN
|
MAGHRIB , ISYA , SUBUH
|
3
|
RABU
|
PUTRA
|
MAGHRIB , ISYA , SUBUH
|
4
|
KAMIS
|
FATUR
|
MAGHRIB , ISYA , SUBUH
|
5
|
JUM'AT
|
ALVAN
|
MAGHRIB , ISYA , SUBUH
|
6
|
SABTU
|
SOBUR
|
MAGHRIB , ISYA , SUBUH
|
7
|
MINGGU
|
RIYADH
|
MAGHRIB , ISYA , SUBUH
|
JADWAL CUCI BAJU
|
||
NO
|
HARI
|
KELOMPOK
|
1
|
SENIN
|
PA MAMAN , UMI DEWI
FATUR , AHDAN , IMA
|
2
|
SELASA
|
INDRA , BULDAN , AGIL
|
3
|
RABU
|
ALVAN , ARWAN , ARIF
|
4
|
KAMIS
|
PA MAMAN , UMI DEWI FATUR
, AHDAN , IMA
|
5
|
JUM'AT
|
PUTRA , BAIM , ILHAM
|
6
|
SABTU
|
SOBUR , RIYAD , IBRA
|
7
|
MINGGU
|
NYUCI SERAGAM SEKOLAH
DAN ACARA
|
5.
Penerima
Manfaat Layanan Lembaga
Penerima manfaat dari
lembaga ini adalah anak yatim dan dhua’fa, untuk yatim adalah mereka yang
memang kondisi ekonominya yang tidak berfungsi sehingga tidak bisa memenuhi
kebutuhan hidupnya seperti pendidikan. Kesehatan dan lain-lainya. Selama saya
praktikum disini saya melihat lembaga ini hanya memelihara dan meningkatkan
kesejahteraan mereka di masyrakat yang
tadinya tidak bisa sekolah, ataupun tidak bisa jajan, dan tidak merasakan
fasilitas lainya. Selama di Rumah Yatim fasilitas yang mereka rasakan sangaat
cukup. Jika ada anak yang melakukan penyimpangan mungkin hanya dinasehati dan
di peringatkan jika masih melanggar juga bisa jadi akan di keluarkan dari
lembaga. Dala lembaga ini masih kurang untuk mengkontrol dan memperbaiki
kondisi anak-anak.
Dalam lembaga ini dalam
pelayanan yang menggunakan transformasi teknologi people-processing technologies jadi anak-anak di asrama masih hanya
sebatas menggunakan saja untuk teknologinya.
6.
Prosedur
Penanganan Klien
a. Fase
Rekruitment dan Seleksi
Dalam fase ini lembaga
melakukan rekruitmen dengan cara melakukan seleksi anak mulai dari jumlah
keluarganya dan keadaan ekonomi keluarganya, serta keadaan anaknya seperti apa.
b. Penilaian
dan Klasifikasi
Dalam penanganan klien
lembaga ini belum melakukan pengklasifikasian kepada anak-anak untuk dapat
memahami permasalahanya.
c. Transformasi
Status
Setelah anak-anak di
terima di lembaga ini maka status mereka mejadi anak angkat.
d. Terminasi
dan Sertifikasi
Anak-anak di Rumah
Yatim tinggal di lembaga ini hanya samapi SMA saja, setelah itu bagi mereka
yang berprestasi akan di kuliahkan dan bagi yang tidak bisa kuliah sendiri akan
tetapi harus kerja terlebih dahulu. Atau ada yang langsung kerja bisa kerja di
luar atau kerja di Rumah Yatim itu sendiri.
7.
Pelaksanan
Layanan
Dalam pelayanan
terhadap klien diberikan oleh kepala asrama dan dan staf yang tinggal di asrma.
Selama saya di sana misalnya seperti petugas lainya saya rasa tidak terlalu
banyak andil terhadap anak-anak. Staff di lembaga ini masih banyak lulusan SMA,
yang lulusan staff S1 hanya bagian penerimaan Donatur saja mereka kebanyakan
lulusan accounting. Sedangkan yang menangani anak secara langsung masih lulusan
SMA, hal ini yang membuat tidak ada penangan kusus terhadap anak, dan hanaya di
tangani seperti bapak kepada anaknya hanya sebatas itu dan tidak lebih
mendalam. Untuk metode yang digunakan, belom ada metode kusus untu menangani
klien.
8.
Menajmen
Organisasi
a. Perencanaan
Untuk
perencanaan organisasi misalnya dalam program, Rumah Yatim ingin membuat
Apertemen Yatim program ini adalag program Nasional.
b. Desain
Program
Kita
belum mendapatkan bagaimana langka-langka dalam desain program lembaga.
c. Pengaturan
Staff
Untuk
kedepanya akan lembaga akan melakukan pembatasan penerimaan karyawan dari SMA,
yang akan di terima minimal D3. Untuk staff belum ada pengaturan untuk aturan-aturan
yang ketat untuk di cabang karang tengah sendiri setiap bulan di lakukan
evaluasi selebihnya tidak ada langka-langkah pengaturan staff yang mengikat dan
tertulis.
d. Pola
Pendanaan
Pendanaan
lembaga ini adalah murni dari donatur-donatur, setiap cabang akan melakukan
pengumpulan dana dari donatur. Setiap dana yang dikumpulkan cabang lembaga
melalui Dana Usaha akan di setorkankan ke lembaga pusat, setelah sampai di
lembaga pusat baru akan di salurkan sesuai kebutuhan lembaga cabang. Bagi
cabang yang dapatkan dana lebih banyak akan disubsidikan ke cabang yang kurang
mendapatkan dana, melalui pengaturan oleh pusat lembaga.
e. Supervisi
Organisasi
Dala
lembaga ini belum terbentuk supervisor lembaga secara kusus, walaupun ada
masalah staff akan berhubungan lansung denagan kepala Asrama.
f. Monintoring
dan Evaluasi Organisasi
Dalam
hal ini untuk pusat monintoring dan evaluasi lembaga akan di lakukan 1 bulan
sekali. Begitu juga dengan lembaga cabang akan melakukan monitoring kinerja dan
evaluasi satu bulan sekali.
g. Pola
dan Metode Kepemimpinan
Pola
dan model kepemimpinan di lembaga ini adalah demokratis, jadi pemimpinya tidak
ada penekanan atau otiritas akan tetapi semua masalah akan di bicarakan secara
musyawarah.
BAB
III
TAHAPAN KEGIATAN PRAKTIKUM I KESEJAHTERAAN
SOSIAL BIDANG PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN ANAK DI RIMAH YATIM
1. Tahap penjalinan
Realasi dan Pemahaman terhadap Lembaga
a. Wawancara
Orang-orang yang di wawancarai adalah:
1. Pak Maman
sebagai Kepala Asrama di Rumah Yatim Karang Tenggah, dari wawancara dengan
beliau kita mendapatkan pengamabaran tentang lembaga di Rumah Yatim,
Program-Program, jumlah anak, tugas-tugas staf di Rumah Yatim.
2. Pak Badri dan
pak Sehu beliau berdua sebagai staff dana usaha, yaitu
tugasnya memyebarkan kencleng-kencleng untuk mencarai dana. Darai mereka saya
mendapatka informasi mereka menyebarkan kenclengan samapai 300 buah, dan mereka
bisa mendapatkan 7 – 12 juta dalam satu bulan.
3. Ibu Latifa beliau
sebagai staff Front Office, tugasnya adalah menerima donator dan memenejmen
kegiatan anak-anak dengan donator. Selamat wawancara denagan beliau saya
mendapatkan infoformasi bahwa staff FO berlatar belakang S1 Akuntansi, dan
minimal untuk staff ini adalah D3.
4. Pak Ruhyat beliau
sebagai Menejer Area Jakarta, Tanggerang dan Palembang. Selama wawancara dengan
beliau kita bertanya tentang pendidikan staff, gaji staff, evaluasi lembaga dan
Penanaganan anak. Informasi yang di dapatkan gaji staff sekita 1,5 juta sudah
termasuk fasilitas yang diberikan oleh lembaga.
5. Pak Wahyu
beliau sebagai kepala staff Pendidikan dan Kesehatan selamat wawancara dengan
beliau kita mendapatkan informasi tentang anak-anak. Ada anak-anak yang bolos
sekolah, yang suka main game sampai tidak sekolah, ada juga anak yang yang suka
nyakitin temannya.
b. Observasi
Kami sempat melakukan observasi terhadap
perilaku anak saat sedang belajar bahasa inggris dan belajar belajar perkusi,
yang saya dapatkan saat mereka belajar bahasa inggris ada anak yang ogah-ogahan
dalam belajar dan hanya diam saja ada juga yang memang semanggat untuk
mengikutinya.
c. Studi
Dokumentasi
Dari studi dokumentasi
dimana kegiatan anak-anak juga banyak di luar atas undangan donator-donatur.
Dari hal ini mereka didik untuk menunjukkan kemiskinan mereka, diaman dalam
acara tersebut mereka hanya dantang untuk menerima santunan hal in dapat
membentuk mental anak-anak sebagai mental penerima saja dan merasa perlakukan
berbeda miasalnya seperti ini loh anak yatim. Mental- mental ini yang akan
membetuk karakter dalam diri anak-anak.
d. Belum
ada metode lain yang kami lakukan selama praktikum.
2. Tahap Memahami
Metodologi Penanganan Klien
Untuk
tahap ini kami ikut serta dalam kegiatan anak sehingga kai bisa melihat
bagaimana anak di tangani oleh para staff yang ada di lembaga ini. Ternyata
metode penangan anak masih di lakukan secara umum untuk anak-anak yang bandel
ataupun yang di atas normal.
3.
Pemecahan Masalah
A.
Assesment Biopsikososial-Spiritual
1.
Bio
Klien
saya adalah anak laki-laki yang berumurr 11 tahun, dia memiliki berat badan 26
kg, dan tinggi badan 120 cm. klien saya ini memiliki ciri-ciri fisik, kulit
berwarna sawo matang, muka bulat, dan rambutnya pirang. saya tidak melihat ada
kecacatan fisik maupun psikis yang terjadi pada klien saya. klien saya belum
pernah mendapat tindakan kekerasan dari
siapapun maupun itu dari orang tuanya.
Penampilan
klien saya yang bisa di lihat dari cara bicaranya yang cadel, sehingga kalu
berbicara ada sebagian yang tidak jelas terucap. anaknya lumayan ramah terhadap
saya pada saat saya wawancara, kada kalau lagi wawancara anaknya tidak fokus
dengan apa yang saya tanyakan. pada saat saya melakukan wawancara ekspresinya
datar-datar aja, namu saat ditanyakan nama ayahnya dia berbisik kepada saya.
Klien
saya tidak memiliki permasalahan kesehatan yang sangat berat ataupun
penyakit-penyakit yang mematikan. penyakit yang pernah klien saya alami adalah
penyakit cacar, samapai dia pernah di rawat di rumah sakit.
2.
Psiko
Setelah
saya amati emosi klien saya, ternyata dia agak cengeng dan mudah nagis dan
selebihnya emosinya tidak ada masalah yang sangat berarti yang dapat menggagu kelangsungan hidupnya.
dalam merespon masalahnya klien saya masih sangat lambat, sehingga agak sulit untuk
melakuakn Intervensi sehingga membutuhkan waktu lama jika ingin melakukan
intervensi mendalam. Saya belum menemukan catatan kekerasan terhadap klien saya
3.
Sosial
a.
Situasi Saat ini dan Sejarah Perpindahan
Klien
saya pindah ke lembaga ini karena di bawah
oleh orang tuanya, yaitu ibunya. kebetulan klien saya adalah anak yatim,
sehingga seorang ayah sebagai tunpuan keluarga tidak ada lagi. karena ibunya
mengiginkan anaknya tetap sekolah maka di bawalah anaknya ke lembaga ini
berhubungan pekerjaan ibunya yang kurang
untuk mebiayai sekolah anaknya. hal
inilah yang menjadi alasan bagi ibunya untuk membawa anaknya ke lembaga ini.
klien saya sangat jarang berhubungan dengan keluarganya yang di kampung, bisa
juga hanya satu kali dalam sau tahun untuk ketemu dengan keluarnganya.
b.
Pekerjaan dan Status Keuangan (orang tua/pengasuh
utama/wali)
Yang
mengambil keputusan kalau klien haris tinggal di lembaga ini adalah ibunya,
karena ibunya merasa tidak mampu untuk
membiayai sekolah anaknya.
Pekerjaan
orang tua adalah sebagi koki di sebuah rumah makan yang berada di daerah
tannggerang. Gaji orang tuanya hanya cukup untuk membiayai hidup ibunya dan
keluarga ibunya. behubungan bapaknya sudah meinggal makanya ibunya yang bekerja untuk mencari nafkah untuk
keluarganya.
c.
Hubungan dan Peran dalam Keluarga
kedua
orang tua kllien saya termasuk dalam kategori berpendidikan rendah, hal ini
melatarbelakangin keluarga ini tidak mampu secara finansial. pekerjaan mereka
bukan sebuah pekerjaan yang foemal yang
mendapat kan gaji besar. saat ini orang tua klien saya menjadi single parent,
setelah bapaknya klien saya meninggal dunia maka tidak ada lagi yang
menjadi tumpua keluaraga. hal ini lah menjadikan keluarga klien saya memiliki
kelemahan dalam hal finansial. klien saya paling dekat dengan mas Wahyu kalau
di lembaga, dan Umi sebgai orang tua
angkat mereka di lembaga.
d.
Keberfungsian Sekolah dan Keberfingsian dari Institusi
lainya
Sampai saat ini sekolah tempat klien saya bersekolah,
keberfungsianya belum maksimal terhadap klien saya. hal ini dapat di lihat
bahwa klien saya sampai saat ini belum bisa membaca secara sempur na padahal
sudah kelas dua SD. ini akan menjadi tolak ukur smapai dimana keberfunsian
sekolah terhadap klien saya.
e.
Keberfungsian Rekan /Teman
keberfungsian teman-temanya juga sangat berpengaruh
terhadap perkembagan klien saya. kalau di lembaga mereka saling mensuport satu
sama lain, sehngga ada kesamaan tujuan
dari mereka. untuk teman-temanya yang berada di sekolah dan di sekitar
lembaga, mereka sebagai pensuplai pengetahuan-pengetahuuan baru buat klien
saya.
4.
Spiritual
Klien
saya berkebudayaan sunda, dan sekarang klien saya memeluk agama islam. dengan
agama ini klien saya ada peneingkatan dari sebelum dia masuk ke lembaga. di
lembaga ini mereka ada jadwal untuk meghafal surat-surat pendek, sehigga
memberikan peningkan kepada klien saya.
B.
Kebutuhan dan permasalahan saat ini
Klien
saya masih terlalu kecil untuk memahami permasalahan yang dia hadapi, klien
saya juga masih sangat sulit untuk mlakukan
intervensi terhadap klien saya karena ketidakfokusannya. di lembaga ini tidak
ada pekerja sosialnya, kalau pengurunya masih belum memaaahami apa yang di butuhkan seorang anak dan perlakukan
seperti apa aga s anak bisa nyaman. dari pengamatan saya, klien saya ini
membutuhkan pendekatan yang lebiha intens. misalnya dalan hal belajar harus pelan-pelan dan di bimbing sehingga
anak lebih mudah memahami. hal inilah
yang memicu kenapa klien saya ini belum bisa mambaca sampai saat ini.
C.
Rencana Intervensi SMART
Tujuan Jangka Pendek
|
Tujuan Jangka Panjang
|
Minggu ke 1, pertemuan Pertama:
Pengenalan Huruf Abjad
|
Minggu 1,2 :
Memberikan pengenalan-pengenalan huruf kepada klien.
|
Minggu ke 1 Pertemuan
kedua:
Belajar menyatukan
Huruf
|
Minggu 3,4:
Memberikan pemahaman bagaimana cara menyatukan dua huruf ataupun lebih
dan bunyinya seperti apa.
|
|
Minggu 5,6:
Mengajar anak mengeja huruf-huruf yang di satukan.
|
|
Minggu 7,8:
Melatih anak untuk membaca perkata
|
|
Minggu 9,10:
Melatih anak untuk membaca perkalimat, hal ini di bina sampai lancar.
|
|
Minggu 11:
Membiarkan anak mempraktekan sendiri.
|
|
Minggu:
Mengetes kemampuan anak dalam membaca.
|
Dalam
melakukan Intervensi kepada klien saya membuat jadwal apa saja yang harus saya
lakukan dalam tahap intervensi tersebut. Selain penentuan materi yang akan di
sampaikan kepada klien, secara spiritual juga saya memberikan dukungan dengan
mengambarkan bagaimana mengapai cita-cita yang mereka impikan. Daloam melakukan
intervensi masih sangat sulit karena masih anak-anak dan banyak yang belum mereka mengerti.
Pada
saat melakukan intervensi saya juga memberikan contoh kebaikan kepada klien
saya hala-hal apa saja yang baik yang harus dilakukan untuk mengapai cita-cita
klien saya sendiri. Karena cita-citanya adalah menjadi Dokter dan Ustad, maka
saya mengarahkan klien saya untuk pintar mata pelajaran IPA, dan saya bialang
tidaka ada yang susah kalau kita mau berusahan.
Kata motivasi tersebut akan memberikan dorongan kepada klien saya unutuk
mengapai apa yang dia cita-citakan.
D.
Motivasi kapasitas dan kesempatan untuk mencapai tujuan.
Kesulitan
atau yang menjadi hambatan perkembangan
klien adalah tidak adanya pendekatan secara personal yang lebih dalam terhadap
klien. Hal utama adalah tidak adanya pekerja sosial dalam lembaga menjadikan tidak ada ada kefokusan lembaga
terhadap permasalahn anak secara personal. Anak-anak pada saat pertumbuhanya membutuhkan perhatian
lebih dari sosok orang yang lebih tua dari mereka.
Dukugan
lingkungan lumayan banyak, seperti dari donatur yang menyediakan fasilitas yang
membantu perkembagan anak-anak termasuk klien saya. lembaga ini tidak memiliki
pekerja sosial, jadi anak di tangani secara umum tidak di tangani secara
personal, karena pengurus lembaga hanya
menangani permasalahan umum saja.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah yang di hadapi oleh
klien saya adalah, tidak bisa membaca, selain itu susah untuk belajar. klian
saya masih duduk i bangku SD kelas 2, padahal dia umurnya sudah 11 tahun.
konsetrasi klien saya untuk belajar aga sulit, jika pada saat belajar tidak
akan lama dia akan mengalihkan perhatinya ke sesuatu yang lain.
Ketelah saya amati ternyata
klien saya tidak ada masalah denagan psukisnya ataupun keterbelakangan mental.
klien saya membutuhkan perhatian dan pengawan yang lebih intens, untuk belajar
harus di ajarkan secara perlahan. selain itu klien saya juag harus di temani
dan di ajarkan secara langsung.
klien saya sekarang adalah anak
yatim, dia hanya di asuh oleh ibunya jika di rumah. dia juga jarang ketumu denga keluarganyan. hal
ini satu kali dalam satu tahun. ibunya klien saya bekerja sebagai koki di rumah
makan yang berada di tanggerang. klien saya masuk rumah yatim sejak tiga tahun
yang lalu, di rumah yatim awal masuk dia tidak bisa membaca sehingga sehingga
tidak sekolah setahun, dan sekarang duduk di bangku kelas 2 SD.
B. Refleksi
Praktikan
Selamat praktikum dirumah yatim
pada saat melakukan assesment lembaga tidak ada permasalahan ataupun kendala
yang menghambat. Dari hasil assesment lembaga kita mengetahui bahwa lembaga ini
tidak memiliki Pekerja Sosial. pada tahap assesment lebaga saya juga tidak
melakukan terlalu dalam, kami hanya mengassesmen lembbaga secara umumnya aj.
Pada awalnya penanganan klien
masih terasa biasa aja belum terlihat hamabtan buata kami. pada saat
pertengahan saya pribadi mulai ada kendala yitu mulai jarang ketemu dengan
klien yang di tunjuk untuk saya. Akhirnya saya wawancara dengan klien saya untuk pertama kalinya, saya mendapatkan
beberapa info. saya juga mengali info dari teman dekatnya di asrama. setelah
itu saya mulai jarang lagi bertemu dengan klien saya, sehingga sulit untuk
waswncara lebih lanjut.
pada saat mau masuk intervensi
kepada klien saya, tiba-tiba ketua lembaga meminta saya menganti klien yang
tadinya klien saya adalah kelas 3 SMP, dan di ganti dengan anak kelas 2 SD. menurut
ketua lembaga klien saya yang pertama sudah tidak bermasalah lagi, mau ngak mau
saya haru menuruti. mulai saat itu saya harus melakukan assesment ulang, kepada
klien saya yang baru. pada praktikum berikutnya saya sudah jarang bertemu
dengan klien saya sehingga tidak bisa melakukan intervesi lebih dalam kepada
klien saya.
Diakhir-akhir kai di suruh buat
jadwal mengajar anak-anak oleh kepala lembaga, dari hal ini intervensi kami
terhadap anak semakin berkurang. tujuan praktikum ini tidak tercapai karena kami
menkadi pengajar buka memberikan solusi buat anak-anak. kenap maslah ini bisa
terjadi saya rasa, memang lembaganya yang tidak memahami tujuan dari praktikum
dan mengira kita hanya sebagai pengakar aja.
Yang kedua komunikasi antar lembaga dengan jurusan yang kurang intens
sehingga ada permaslahan komunikasi. Karena lemabaga baru jadi butuh
pengarahan dari jurusan.
C. Evaluasi Diri
Di harapan awal saya ingin memahami masalah anak, tapi samapi sekarang kita belum
terlalau masuk untuk menangani anak dalam setiapa kegiatan
mereka. Tapi
karena lembaganya baru
sehingga kita agak kesulitan juga. saya dalam praktikum ini belum melakukan assesment dengan
baik, akibatnya data yang saya dapatkan juga kurang banyak. Saya juga
melakukan intervensi yang yang mmendalan
terhadap klien saya sehingga tidak membawa perubahan terhadap anak.
Selain itu saya juga tidak melakukan assesment ataupun
iintervensi yang sesuai dengan jadwal yang telah kami buat. sehingga jadwal
tersebut tidak berjalan dengan baik, akhirnya prktikum yang saya laksanakan
tidak sesuai dengan jadwal yang telah di buat. apalagi setalah pak maman
sebagai ketua lembaga menyuruh kami untuk mengajarkan anak-anak. sejak itu
praktikum sudah tidak sesuai denag tujuan utamanya.