AKTIVIS RELAWAN MAHASISWA INDONESIA

TMII

TMII

Jumat, 26 Maret 2010

Baik uruk Menurut Berbagai Aliran

Pengertian al-birr, al-ma’ruf dan al-khair

*Al-birr adalah kebaikan, yang di tujukan pada upaya untuk memperluas atau memperbanyak perbuatan baik. Kata tersebut kandang di gunakan sebagai sifat Allah dan kadang juga sebagai sifat manusia. Jika kata tersebut untuk Allah maksudnya adalah Allah akan memberikan pahala yang besar, jika kepada manusia makan terletak pada ketaatanya.
*Al-ma’ruf adalah moral/kebaikan, kecenderungan manusia pada kebaikan tidak ada seorangpun yang mengatakan bohong itu adalah perbuatan baik.
*Al-khair adalah kebaikan , tapi kapasits kebaikanya di tunjukan kepada seluruh umat manusia, seperti berakal,adil, keutamaan dan segala sesuatu yang bermanfaat.

Baik uruk Menurut Berbagai Aliran

A.Baik Buruk Menurut Aliran adat istiadat
Menurut aliran ini baik buruk ditentukan berdasarkan adat istiadat yang berlaku dan dipegang teguh oleh masyarakat. Orang yang berpegang teguh dan mematuhi adat istiadat di pandang sebagai orang baik, dan sebaliknya orang yang menentang di anggap buruk, kalau perlu di hukum secara adat.
Dalam kehidupan sehari-hari kita menjumpai adat-istiadat yang berkenaan dengan makan dan minum,berpakaian,bercakap-cakap bertandang dan sebagainya. Orang yang mematuhi itu semua di anggap baik dan yang tidak mematuhi di anggap buruk.

Kritik.
Aliran ini pada dasarnya mengandung banyak kebaikan akan tetapi tidak berlaku secara umum, karena baiknya adat istiadat tersebut hanya menurut adat itu aja dan belum tentu baik juga menurut adat-adat yang lainya.

B.Baik Buruk Menurut AliranHedonisme
Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham ini, bersenang-senang, pesta-pora, dan pelesiran merupakan tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang lain atau tidak. Karena mereka beranggapan hidup ini hanya 1x, sehingga mereka merasa ingin menikmati hidup senikmat-nikmatnya. di dalam lingkungan penganut paham ini, hidup dijalanani dengan sebebas-bebasnya demi memenuhi hawa nafsu yang tanpa batas. Dari golongan penganut paham ini lah muncul Nudisme (gaya hidup bertelanjang). Pandangan mereka terangkum dalam pandangan Epikuris yang menyatakan,"Bergembiralah engkau hari ini, puaskanlah nafsumu, karena besok engkau akan mati."

Kritik
Paham ini hanya mementigkan pada kesenangan dari segi meteri saja, tanpa di imbangi dengan pengembangan pada spiritual dan moral. Kalau hanya meteri yang kita utamakan maka kita akan lupa siapa kita,dari mana asla kita.

C.Baik Buruk Menurut Aliran Humanisme
Humanisme adalah istilah umum untuk berbagai jalan pikiran yang berbeda yang memfokuskan dirinya ke jalan keluar umum dalam masalah-masalah atau isu-isu yang berhubungan dengan manusia. Humanisme telah menjadi sejenis doktrin beretika yang cakupannya diperluas hingga mencapai seluruh etnisitas manusia, berlawanan dengan sistem-sistem beretika tradisonal yang hanya berlaku bagi kelompok-kelompok etnis tertentu.

Humanisme modern dibagi kepada dua aliran. Humanisme keagamaan/religi berakar dari tradisi Renaisans-Pencerahan dan diikuti banyak seniman, umat Kristen garis tengah, dan para cendekiawan dalam kesenian bebas. Pandangan mereka biasanya terfokus pada martabat dan kebudiluhuran dari keberhasilan serta kemungkinan yang dihasilkan umat manusia.

Humanisme sekular mencerminkan bangkitnya globalisme, teknologi, dan jatuhnya kekuasaan agama. Humanisme sekular juga percaya pada martabat dan nilai seseorang dan kemampuan untuk memperoleh kesadaran diri melalui logika. Orang-orang yang masuk dalam kategori ini menganggap bahwa mereka merupakan jawaban atas perlunya sebuah filsafat umum yang tidak dibatasi perbedaan kebudayaan yang diakibatkan adat-istiadat dan agama setempat.

Kritik


D.Baik Buruk Menurut Aliran Utilitarianisme

Utilitarianisme adalah paham atau aliran dalam filsafat moral yang menenkankan prinsip manfaat atau kegunaan (the principle of utility) sebagai prinsip moral yang paling dasariah. Etika utilitarianisme menganggap bahwa sesuatu itu dapat dijadikan sebagai norma moral kalau sesuatu itu berguna. Kegunaan atau manfaat suatu tindakan menjadi ukuran normatif.



Kritik
Kesulitan Menentukan Nilai Suatu Akibat.
Mengikuti etika normatif utilitarianisme kita tentu tidak mudah menetukan mana akibat lebih baik (lebih berguna) dari beberapa tindakan. Dalam kehidupan kita kita seringkali berhadapan dengan berbagai pilihan. Contoh, pergi ke sekolah, mengunjungi anggota keluarga yang sakit, makan mie pangsit. Kita sulit menetukan mana lebih baik pergi ke sekolah atau mengunjungi keluarga yang sakit. Makan mie pangsit tentu membuat kita merasa kenyang apalagi bagi orang yang suka mie pangsit, tindakan makan mie pangsit tentu sangat berguna karena memberi kepuasan. Pergi ke sekolah akan membuat kita bisa pintar. Sekarang bagaimana mentukan akibat yang lebih baik dari tindakan tersebut? Inilah kelemahan pertama etika normatif utilitarianisme ini.

Bertentangan dengan Prinsip Keadilan
Kelemahan kedua dari teori utilitarianisme ini adalah teori ini bertentangan dengan prinsip keadilan. Sebagai contoh, karena pembangunan jalan tol, pemerintah dengan mudah mengusir keluarga Sukribo. Alasan yang diberikan adalah membangun jalan tol lebih berguna daripada membiarkan rumah Pak Sukribo tidak dibongkar. Alasan ini tampaknya masuk akal. Akan tetapi alasan ini bertentangan dengan keadilan. Adalah tidak boleh mengorbankan manusia demi kepentingan manusia lain. Dengan prinsip utilitarianisme pemerintah gampang saja mengadakan penggusuran dengan alasan demi kepentingan umum. Di sini kemanusiaan orang yang digusur dikorbankan. Hal inilah yang bertentangan dengan prinsip keadilan yakni mengorbankan manusia.

E.Baik Buruk Menurut Aliran Vitalisme
Vitalisme adalah suatu doktrin yang mengatakan bahwa suatu kehidupan terletak diluar dunia materi dan karenanya kedua konsep ini, kehidupan dan materi, tidak bisa saling mengintervensi. Dimana doktrin ini menghadirkan suatu konsep energi, elan vital, yang menyokong suatu kehidupan dan energi ini bisa disamakan dengan keberadaan suatu jiwa.
Pada awal perkembangan filosofi di dunia medis, konsep energi ini begitu kental sehingga seseorang dinyatakan sakit karena adanya ketidakseimbangan dalam energi vitalnya. Dalam kebudayaan barat, yang dikaitkan dengan Hippocrates, energi vital ini diwakilkan dengan humours; dan dalam budaya timur diwakilkan oleh qi maupun prana.
Kritik
Pada paham ini yang baik dalak yang memiliki kekuatan,paham aliran ini sangat memihak orang-orang yang memiliki kekuatan secara materi saja dan mengidahkan kebaikan yang hakiki dari tuhan yang maha kuasa.

Tidak ada komentar: