AKTIVIS RELAWAN MAHASISWA INDONESIA

TMII

TMII

Jumat, 09 April 2010

Akhlak memang perlu di kembangkan dalam diri kita

Pengajaran Akhlak

Pengajaran akhlak adalah mentranfer ilmu akhlak dari seorang guru kepada seorang murud yang di ajarnya. Pada tahap pengajaran ini ilmu akhlak hanya sebatas di pindahkan dari seorang guru kepada murid tampa di berikan pendidikankan atas ilmu yang di ajarkan tersebut. Jadi seorang murid hanya mendapatkan ilmunya saja tampa tahu cara mempraktekanya. Sehingga penggaruhnya terhadap perubahan sikap tidak terjadi.

Pendidikan Akhlak

Pendidikan menurut al-qur’an adalah proses untuk menggembangkan pontensi positif pada diri peserta didik dengan memberikan rangsangan dan pengkondisian melalui apa yang di dengar dan di lihat dalam lingkunganya. Jadi pendidikan akhlak adalah menyiapkan manusia yang beriman kepada Allah. Menanamkan apa arti hidup,menanamkan kesalrhan social, kesalehan individu,dan ketaatan.jadi pendidikan lebiha memiliki pengaruh di bandingkan pengajaran.

Mengubah karakter seseorang manjadi positif

Emosi adalah hal begitu saja terjadi dalam hidup seseorang, berupa perasaan marah, takut, sedih, senang, benci, cinta, antusias, bosan, dan sebagainya adalah akibat dari atau hanya sekedar respon terhadap berbagai peristiwa yang terjadi pada hidup seseorang.

Emosi sangat erat kaitannya dengan kecerdasan emosi itu sendiri dimana merupakan kemampuan seseorang untuk memotivasi diri sendiri, bertahan menghadap frustasi, mengendalikan dorongan hati (kegembiraan, kesedihan, kemarahan, dan lain-lain) dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan mampu mengendalikan stres.

Nah, agar kecerdasan emosional Anda terjaga dengan baik, perhatikan lah hal dibawah ini :
* Mengenali emosi diri
* Melepaskan emosi negatif
* Mengelola emosi diri sendiri
* Memotivasi diri sendiri
* Mengenali emosi orang lain
* Mengelola emosi orang lain
* Memotivasi orang lain

Jadi, sesungguhnya ketujuh ketrampilan ini merupakan langkah-langkah yang berurutan, kita tidak dapat memotivasi diri sendiri kalau kita tidak dapat mengenali dan mengelola emosi diri sendiri, setelah kita memiliki kemampuan dalam memotivasi diri, barulah kita dapat memotivasi orang lain.

Pengertian Kepribadian

Definisi kepribadian menurut beberapa ahli antara lain sebagai berikut :
a. Yinger
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.
b. M.A.W Bouwer
Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
c. Cuber
Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
d. Theodore R. Newcombe
Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.



Pengertian Kredibilitas
Kredibilitas adalah alasan yang masuk akal untuk bisa dipercayai. Seorang yang memiliki kredibilitas berarti dapat dipercayai, dalam arti kita bisa memercayai karakter dan kemampuannya. Sokrates mengatakan, "Kunci utama untuk kejayaan adalah membuat apa yang nampak dari diri kita menjadi kenyataan."

Pengertian Sikap
Sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri,
orang lain, obyek atau isue. (Petty, cocopio, 1986 dalam Azwar S., 2000 : 6).

Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup
terhadap suatu stimulus atau objek (Soekidjo Notoatmojo, 1997 : 130).
Sikap adalah pandangan-pandangan atau perasaan yang disertai
kecenderungan untuk bertindak sesuai sikap objek tadi (Heri Purwanto, 1998 :
62).
Menunit G.W Alport dalam (Tri Rusmi Widayatun, 1999 :218) sikap adalah kesiapan seseorang untuk bertindak. Seiring dengan pendapat G.W. Alport di atas Tri Rusmi Widayatun memberikan pengertian sikap adalah “keadaan mental dan syaraf dari kesiapan, yang diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap respon individu pada semua obyek dan situasi yang berkaitan dengannya.
Sedangkan Jalaluddin Rakhmat ( 1992 : 39 ) mengemukakan lima pengertian sikap, yaitu: Pertama, sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu terhadap objek sikap. Objek sikap boleh berupa benda, orang, tempat, gagasan atau situasi, atau kelompok.
Kedua, sikap mempunyai daya penolong atau motivasi. Sikap bukan sekedar rekaman masa lalu, tetapi juga menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu; menentukan apa yang disukai, diharapkan, dan diinginkan; mengesampingkan apa yang tidak diinginkan, apa yang harus dihindari.
Ketiga, sikap lebih menetap. Berbagai studi menunjukkan sikap politik kelompok cenderung dipertahankan dan jarang mengalami pembahan.
Keempat, sikap mengandung aspek evaluatif: artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan.
Kelima, sikap timbul dari pengalaman: tidak dibawa sejak lahir, tetapi merupakan hasil belajar. Karena itu sikap dapat diperteguh atau diubah.
Pengertian Sifat

Sifat memiliki dua ciri menonjol :
individualitas : yaitu kualitas unik individual yang diperlihatkan dari variasi kuantitas ciri tertentu
Konsistensi : yaitu keajegan sikap / perilaku dalam menghadapi situasi dan kondisi serupa
Perkembangan pola kepribadian :
menurut thomas et.al. perkembangan kepribadian dipengaruhi faktor hereditas dan lingkungan. Ia menyatakan kepribadaian dibentuk oleh temperamen dan lingkungan yang secara terus menerus saling mempengaruhi. Jika kedua pengaruh tersebut harmonis, maka perkembangan kepribadian akan mengarah ke perkembangan anak yang sehat , jika sebaliknya maka masalah perilaku akan muncul
menurut ahli lain, perkembangan kepribadian dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu :
Fakor bawaan : antara lain kematangan organ fisik dan mental individu. Misalnya cara anak menginterpretasi perlakuan orang lain terhadapnya
Faktor pengalaman awal kehidupan antara lain : pola asuh ortu, sikap significant person terhadap anak -> membentuk konsep diri, dsb
Faktor pengalaman hidup berikutnya seperti : peer group, teman sekolah, guru, dan masyarakat dimana anak hidup
Proses perkembangan kepribadian :
Pembentukan konsep diri
Konsep diri terbentuk dari kontak anak dengan orang lain, seperti :
Cara orang dewasa memperlakukan anak
Apa yang dikatakan pada dan tentang anak
status anak di dalam kelompok, tempat mereka melakukan identifikasi dan diidentifikasi
perkembangan sifat
Sifat terbentuk melalui proses belajar ( learning process ) yang berlandaskan factor herediter -> merupakan hasil belajar, yang dipengaruhi potensi bawaan. Oleh karenanya dalam perkembangan sifat beberapa faktor di bawah ini memiliki kontribusi :
kondisi fisik dan mental individu
Significant person seperti ortu, guru, peer group
media massa seperti siaran televisi, koran, internet, dsb

Tidak ada komentar: