BAB
I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang Penelitian
A.Pengaruh
Sinetron Terhadap Pola Pikir Masyarakat
Perkembangan sinetron di
Indonesia berkembang sangat pesat seiring dengan perkembangan jumlah stasiun
televisi. Saat ini ada belasan saluran TV dengan skala cakupan siaran nasional
dan puluhan atau bahkan ratusan stasiun TV lokal pada tiap wilayah. Semua
berlomba menayangkan acara yang terbaik agar ditonton banyak orang agar rating
meningkat dan akhirnya pemasukan pendapatan dari iklan pun mengalir deras.
Sinetron adalah singkatan
dari sinema elektronik adalah salah satu acara TV yang disukai masyarakat
secara umum. Hampir setiap TV nasional di Indonesia menayangkan berbagai judul
sinetron andalannya. Namun pada umumnya sinetron di negara kita ini sebagian besar
hanya menonjolkan pada sisi cerita dan rating saja tanpa memperdulikan efek
yang ditimbulkan oleh sinetron-sinetron tersebut.
Di bawah ini adalah beberapa ciri sinetron khas
Indonesia yang kurang mendidik :
1. Bercerita tentang seseorang yang penuh penderitaan lahir batin
(lemah daya).
2. Ada
tokoh antagonis yang sadis dengan akting yang berlebihan dan tidak wajar
selayaknya penjahat normal.
3. Biasanya bahagia di akhir cerita alias happy ending.
4. Semakin tokohnya menderita penuh tangisan semakin bagus.
5. Kadang kalau cerita habis, dibuat cerita tambahan yang terkadang
terlihat maksa.
6. Tokoh utamanya dipilih yang ganteng & cantik saja
7. Tidak sesuai dengan perilaku dan gaya hidup di daerah mana pun
di Indonesia.
8. Memperlihatkan dan mengumbar kemewahan duniawi.
9. Kurang isi pesan / makna positif di balik cerita.
10. Cerita
dibuat berseri dengan akhir yang ngambang supaya yang nonton jadi gemes dan
penasaran.
11. Cerita
selanjutnya bersambung minggu depan terasa sangat lama sekali sehingga yang ketagihan
nonton sering teringat terus.
Seorang korban sinetron
mungkin secara tidak sadar akan meniru pengeruh buruk apa yang ia tonton di tv.
Bisa jadi dari sisi berpakaian dan dandanan yang kurang sopan dan wajar, sisi
perilaku peran antagonis, sisi peran utama yang menerima penderitaan tanpa
usaha dan hanya menanti uluran bantuan orang lain, meniru adegan-adegan
tertentu yang dinilai aneh bagi masyarakat, membuat orang-orang desa bermimpi
bisa kaya raya seperti di tv dan dapat memicu urbanisasi, dan sebagainya.
Kita sebagai mahasiswa
harus bisa memberikan pengertian kepada masyarakat tentang dampak negative dari tanyangan sinetron, maka
sinetron sampah yang kurang mendidik akan musnah diganti dengan tayangan lain
yang lebih memberi pengetahuan dan motivasi untuk hidup lebih baik namun tetap
mengedepankan aspek hiburan. Para pembuat sinetron harus menyadari bahwa
masyarakat Indonesia butuh motivasi dan bimbingan untuk keluar dari krisis
ekonomi dan moral sehingga meraka sewajarnya menciptakan sinetron yang dapat
memperbaiki kondisi bangsa ini. Mari Perbaiki Bangsa Ini Dengan Tayangan
Televisi Yang Mendidik
Identifikasi
dan Perumusan Masalah
A.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah yang ditemui dalam tayangan sinetron:
1.
Gaya hidup mewah
2.
Tidak hormat kepada orang tua, kurang ajar, dan berani membentak orang tua.
3.
Sifat materialistis
4.
Emosi yang meledak-ledak
B.
Perumusan Masalah
Dari identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka
timbul beberapa pertanyaan yang merupakan rumusan masalah penelitian yakni
sebagai berikut :
a) Apakah
tayangan sinetron dapat merubah pola pikir masyarakat desa kampung sawah lama
ciputat Rt4/Rw4 ?
b) Seberapa
besarkah pengaruh sinetron terhadap kualitas masyarakat desa kampung sawah lama
ciputat Rt4/Rw4 ?
Maksud
dan Tujuan Penelitian
A.
Maksud Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan
masalah diatas, maka maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fakta, data
dan hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan dari dua masalah di atas.
B.
Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian ini dapat dirumuskan untuk :
1.
Menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi pola pikir masyarakat terhadap tayangan sinetron.
2.
Menganalisis besarnya pengaruh tayangan
sinetron terhadap perilaku dan gaya hidup di masyarakat desa kampung sawah lama
ciputat Rt4/Rw4.
Kegunaan
Penelitian
Penelitian
ini diharapkan dapat bermanfaat baik dari segi keilmuan maupun dari segi
praktis yaitu :
a) Dari
segi keilmuan, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan
konstribusi untuk mengembangkan ilmu khususnya ilmu kesejahteraan sosial.
b) Dari
segi praktis, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi Pemerintah
khususnya masyarakat desa kampung sawah lama ciputat Rt4/Rw4, dalam menanggulangi
dampak sinetron.
Metode penelitian
Dalam penelitian kami mengunakan metode penelitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis
terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan
penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model
matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam.
Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif
karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris
dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
BAB II
PERSPEKTIF TEORITIS
Teori
Imitasi
Teori-teori
psikologi modern mengenai tingkah laku cukup mempengaruhi para psikolog dalam
memahami kehidupan dan mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh para manusia
modern. Teori-teori yang menjadi patokan bagi kami dalam menganalisis
permasalah dampak sinetron terhadap pola pikir masyarakat kampung sawah lama.
Kami
menggunakan teori Imitasi, teori ini merupakan teori yang didapat dari
perercobaan Skinner dan Watson, yaitu teori imitasi yang diutarakan oleh
Bandura, dan teori pendidikan terutama yang berkaitan dengan motivasi dan
kesulitan belajar.
Imitasi
atau meniru adalah suatu proses kognisi untuk melakukan tindakan maupun aksi
seperti yang dilakukan oleh model dengan melibatkan indera sebagai penerima
rangsang dan pemasangan kemampuan persepsi untuk mengolah informasi dari
rangsang dengan kemampuan aksi untuk melakukan gerakan motorik. Proses ini
melibatkan kemampuan kognisi tahap tinggi karena tidak hanya melibatkan bahasa
namun juga pemahaman terhadap pemikiran orang lain.
Imitasi
saat ini dipelajari dari berbagai sudut pandang ilmu seperti psikologi, neurologi,
kognitif, kecerdasan buatan, studi hewan (animal study), antropologi, ekonomi,
sosiologi dan filsafat. Hal ini berkaitan dengan fungsi imitasi pada
pembelajaran terutama pada anak, maupun kemampuan manusia untuk berinteraksi
secara sosial sampai dengan penurunan budaya pada generasi selanjutnya.
BAB III
METODE PENELITIAN
Deskripsi
Setting Penelitian
Kami
malakukan penelitian di sebuah perkampungan
yang tepatnya adalah kampung sawah Rt 04/Rw 04. Di perkampungan ini kami
melakukan wawancara dengan satu keluarga, sebut saja keluarga Pak H.M.Anhar,
keluarga pak Anhar memiliki rumah yang berukuran
sedang. Di depan rumah beliau dijadikan sebagai toko sembako. Rumah pak Anhar memiliki
pagar berwarna hijau dan pagar tersebut memiliki pintu kecil. Di depan rumannya
tersedia 4 kursi dan satu meja, rumah pak Anhar dekat sekali dengan jalan yang
biasa dilalui oleh warga setempat.
Rumah
pak Anhar dikelilingi oleh rumah warga lain yang tidak jauh berbeda dengan
rumah pak Anhar besarnya. Perkampungan sawah lama memiliki kepadatan penduduk
yang cukup padat, sehingga rumahnya berdempet-dempet. Selain itu rumah di
perkampungan sawah lama hamper semuanya bagunan permanen.
Pengumpulan
Data
Dalam pengumpulan data kami
mengunakan metode wawancara, wawancara merupakan alat re-cheking atau
pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik
wawancara yang kami gunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah tehnik
wawancara mendalam. Kami melakukan wawancara mendalam (in–depth interview) dengan proses menggalih keterangan untuk tujuan
penelitian dari klien dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa
menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana kami dan informan terlibat dalam
komunikasi secara langsung.
Pada saat kami melakukan
wawancara kami mewawacara dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada informan
untuk di jawab. Kami juga menguankan alat bantu seperti perekam, kertas, pulpen
dan kamera untuk dokumentasi proses wawancara kami.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Subyek
Penelitian
Pada
penelitian ini keluarga Pak Haji Muhammad Anhar yang menjadi objek subyek
penelitian sebagai sumber informasi. Dari keluarga Pak haji Anhar dapat di
klasifikasikan anggota keluarga yang suka menonoton sinetro dan yang tiodak
suka menonton sinetron. Kalsifikasi tersebut sebagai beriku:
1. Pak
H.M.Anhar yang berumur 60 tahun dan bekerja sebagai wiraswasta, beliau suka menonton sinetronyang bertema religi dan
beliau lebih senang menonton berita atau olahraga.
2. Ibu
Badriah yang berumur 50 tahun dan sebagai ibu rumah tangga, beliau senang
nonton sinetron.
3. Abadi
Azhar yang berumur 22 tahun dan berstatus sebagai mahasiswa, ia senang menonton
kususnya sinetron remaja.
4. Sofi
yang berumur 17 tahun dan berstatus sebagai pelajar SMA, ia senang menonton
sinetron.
B.
Hasil
penelitian
A. Sosok
yang paling berpengaruh dalam kasus ini.
Setelah
kami malakukan wawancara langsung kepada narasumber, dari anggota keluarga pak
anhar yang paling berpengaruh adalah anaknya yang bernama Sofi. Ia baru duduk
di kelas 2 SMA dan baru berumur 17 tahun. Kesenangnya meneonton sinetron
membuat ia terpengaruh oleh sinetron tersebut, sebut saja sinetron yang ia sukai
adalah sinetro Cinta Cenat Cenut yang
sering ditayangkan setiap hari pada pukul 19.00 sampai dengan pukul 20.00 di
stasiun TRANS TV.
Kesenangan
ia menonton sinetron membawa dampak yang negative bagi dirinya, dampak negative
dari sinetron yang mempengaruhi dirinya yaitu sulit untuk dinasihati oleh orang
tua, dengan menonton sinetron ia sering lupa waktu untuk melakukan ibadah, dan
belajar. Selain itu ia suka memberikan respon yang lama apabila ia disuruh oleh
orang tua.
B. Hubungan
dalam keluarga bapak anhar.
Dalam
keluarga yang paling memiliki dominasi adalah pak anhar sendiri, karena beliau
sebagai seorang kepala keluarga. Beliau adalah sosok kepala keluarga yang tegas
terhadap istri dan anak-anaknya. Ketegasan beliau ini mengajarkan kedisiplinan
terhadap istri dan anak-anaknya. Agar istri dan anaknya dapat mengurangi
kebiasaan menonton sinetron dirumah, beliau membatasi waktu menonton Tv bagi
istri dan anak-anaknya.
C. Solusi
Hasil Analisis Klien.
Dari
permasalahan yang kami teliti ini ada beberapa solusi yang ditawarkan oleh
penulis yaitu:
a) Agar
anak tidak sering menonton sinetron, maka orang tua harus memberikan contoh
bahwa orang tua tidak sering menonton sinetron sehingga anak tidak meniru
prilaku orang tua yang menonton sinetron.
b) Sebagai
orang tua harus mengatur jadwal menonton TV pada waktu tertentu yang hanya ada
acara anak-anak saja.
c) Mengisi
waktu anak dengan hal yang bermanfaaat yaitu mengaji di masjid, mengikuti LES
dan Privat di luar jam pelajaran sekolah.
d) Menerangkan
dampak negative kepada anaknya tentang hal-hal yang buruk yang ada dalam
tayangan sinetron.
e) Memberikan
teguran secara tegas terhadap anak yang tidak mau mendengarkan larangan dari
orang tua, jika si anak tetap membandel untuk menonton sinetron.
Pengaruh Sinetron Terhadap Tingkat Pendidikan
Masyarakat.
Kelompok
Masyarakat Secara Akademis
|
Intensitas
Menonton Sinetron
|
Kelompok masyarakat
menengah kebawah
|
Pada kelompok
masyarakat ini setelah kami wawancarai tiga kelompok masyaaraakat yang
memiliki perbedaan secara akademis. Pada kelompok masyarakat ini intensitas
menonton sinetron lebih tinggi dibandingkan dua kelompok lainya. Hal ini
terjadi Karena dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang rendah. Karena
tingkat pendidikan yang rendah membuat orang tidak memahami dan tidak
selektif terhadap hal-hal yang ia pelaajari dalam hidupnya, sehingga hal-hal
yang ia pelajari tersebut diterima tanpa ada penyaringan dahulu, mana yang
baik dan mana yang buruk.
|
Kelompok masyarakat
menengah
|
Pada kelompok
masyarakat ini intensitas menonton TV atau sinetron tidak seperti kelompok
masyarakat yang pertama. Pada kelompok ini sudah mampu untuk memilih acara TV
yang baik untuk keluarganya, walaupun pada kenyataanya dalam kelompok
masyaarakat ini masih ada yang menonton sinetron, tapi pemahamanya tidak
seperti kelompok yang pertama.
|
Kelompok masyarakat
menengah atas
|
Pada kelompok
terakhir ini masyarakat sudah memiliki pendidikan yang bagus sehingga mereka
sangat selektif terhadap acara-acara TV yang mereka tonton. Pada kelompok ini
kecenderungan menonton sinetron hamper tidak ada karena pada kelompok ini
sudah memahami kandungan-kandungan yang ada dalam acara sinetron. Mereka
menganggap acara yang tidak bagus untuk di tonton oleh lingkungan keluarga.
|
BAB
VI
KESIMPULAN
Dari
hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa sinetron tetap memiliki pengaruh
terhadap perilaku penontonya, terlepas dari penonton tersebut sanggup atau
tidaknya memilah mana yang baik dan mana yang tidak baik untuk dirinya.
Walaupun kecil sinetron tetap memiliki dampak terhadap perubahan perilaku
penontonya. Tingkat pendidikan juga sangat berpengaruh terhadap opini
masyarakat mengenai sinetron. Dampak dari menonton sinetron dapat terlihat dari
tingkah laku, cara berpakaian seseorang yang berlebihan, gaya hidup yang mewah
dan menonjolkan kekayaan.
Lampiran
Proses Tanya Jawab Dengan Keluarga
Pak Anhar
a)
Pendapat
Pak Anhar
Pada saat ditanya Apakah bapak pernah nonton Sinetron
di rumah bersama keluarga?
Bapak Anhar
mengatakan beliau pernah menonton sinetron dirumah, tapi beliau menonton
sinetron yang bertema religi atau yang bertemakan islami seperti sinetron islam
KTP, PPT. Menurut beliau dengan menonton sinetron yang bertema islami mempunyai
dampak positive bagi keluarganya, karena di dalam sinetron yang bertemakan
islami ini banyak sekali pesan-pesan moral yang disampaikan kepada penonton
yang baik untuk diresapi dan dipahami bagi masyarakat. Sinetron yang bertemakan
tentang percintaan atau perebutan harta keluarga, yang sering tayang di beberapa banyak stasiun
tv ini, banyak mempunyai pengaruh negative bagi pola pikir masyarakat zaman
sekarang. Beliau mengatakan juga bahwa sinetron pada zaman ini selalu
menonjolkan kekayaan, kekerasan dalam rumah tangga, kemewahan, perceraian, dan
kecemburuan sosial di dalam masyarakat. Hal inilah yang menimbulkan banyak
dampak negative di dalam diri masyarakat. Penayangan sinetron pada zaman ini
banyak mempunyai dampak menyimpang bagi gaya hidup masyarakat yang meniru gaya
hidup yang ada di sinetron tersebut.
Ketika
ditanya apakah ada dampak yang dialami anak atau istri bapak setelah menonton
tayangan sinetron? Menurut beliau ada dampak dari menonton sinetron bagi
keluarganya, terutama dampak untuk anaknya yang ke 3 bernama Abadi dan anak
yang ke 4 yang bernama sofi. Dampak yang dialami Abadi yaitu jika menonton
sinetron tidak mau di ganggu sama
sekali, hal ini membuat sang anak menjadi susah dibilangin oleh orang tua,
membantah orang tua, dari cara bicara sang anak terhadap orang tua yang agak
kasar. Anaknya yang keempat terlihat ada perilaku yang kurang suka marah sama
orang tua, susah di bilangin oleh orang tua, dan ada peniruan gaya hidup dari
sinetron. Dampak dari sinetron telah merubah pola pikir kedua anaknya, dengan
seringnya mereka menonton sinetron. Tapi menurut bpk Anhar, prilaku meniru
tayangan sinetron yang dialami anaknya masih dibatas kewajaran dan masih bisa
di kontrol dengan baik.
Berapa
lamakah si anak menghabisakan waktu untuk menonton sinetron di rumah? menurut
bpk Anhar, beliau mempunyai peraturan kepada si anak, sebelum mereka menonton
tayangan sinetron yang disukai olah si anak tersebut. Mereka harus menjalani
beberapa peraturan yaitu menjalankan shalat maghrib atau isya, lalu mereka
harus membaca al-quran, belajar. Peraturan ini dijalankan sampai jam 7 malam,
setelah peraturan itu diselesaikan semua baru si anak boleh menonton tayangan
sinetron di rumah sampai jam 9 malam, beliau mengatakan bahwa kegiatan yang
dilakukan oleh si anak maupun yang dilakukan keluarga di hentikan pada jam 9
malam, pada jam ini semua harus sudah tidur dan tidak ada yang beraktivitas
lagi. Beliau mengatakan juga ada kegiatan bebas untuk menonton sinetron kepada
ibu atau anak yaitu pada malam sabtu, dan malam minggu.
Apakah
ada dampak negative yang dialami oleh warga sekitar kampung sawah lama ini?
menurut bpk anhar pengaruh yang ditimbulkan oleh sinetron terhadap gaya hidup
di kampung sawah lama ini, menurut beliau biasa-biasa saja prilakunya masih
dibatas sewajarya, tetapi sinetron yang ditonton setiap hari oleh warga kampung
sawah lama ini menurut beliau, sudah suatu kewajiban bagi warga sini untuk
menonton tayangan sinetron di rumah setiap hari, tidak ada batasan waktu untuk
menonton tayangan sinetron ini.
Apakah
ada perubahan prilaku yang negative dari anak-anak remaja kampung sawah ini
yang menonton sinetron? beliau mengatakan adanya kegiatan meniru dan mencontoh
gaya hidup yang mewah bagi anak remaja kampung sawah ini, contoh kecil saja
yaitu seorang anak mengikuti model gaya berpakaian anak orang kaya, mempunyai
Hp yang mahal, dan mempunyai motor yang baru. Padahal dari perekonomian
keluarganya si anak ini bisa dibilang kurang mampu atau hidup serba pas-pasan,
jadi si orang tua mencari uang atau mencari utangan kepada orang untuk
mencukupi kebutuhan si anak yang bergaya hidup mewah yang meniru dari
penayangan sinetron.
Harapan
bapak anhar agar penayang sinetron itu berpengaruh tidak baik bagi masyaarakat,
tetapi sinetron mempunyai pengaruh positif buat masyarakat dan mendidik buat
anak? menurut bpk anhar, mungkin tayangan sinetron itu harus mempunyai sifat
yang mendidik bagi anak maupun kelurga. Masalahnya 90% sinetron padaa zaman ini
yang ditonton oleh masyarakat kampung sawah lama mempunyai sifat yang tidak
mendidik bagi keluarga maupun anak.
Menurut
bapak adakah perubahan yang dialami oleh istri setelah menonton sinetron di
rumah? Menurut bapak anhar tidak ada perilaku yang berubah terhadap istrinya
walaupun istrinya suka menonton sinetro. Sang ibupun mengatakan bahwa di
menonton sinetron hanya mengambil yang baiknya saja dan tidak untuk di tiru.
Sehingga tidak ada permaslahan rumah tangga dalam keluarga pak Anhar.
b)
Pendapat
Ibu Badriah
Saat
kami meberikan pertanyaan, menurut ibu adakah perubahan yang dialami ibu
setelah menonton sinetron setiap hari? Menurut ibu tidak ada karena ibu Badriah
bisa memilih mana yang dapat di jadikan
contoh, beliau juga mengatakan menonton sinetron hanya untuk hiburan saja. Jadi
tidak ada waktu yang dilalaikan karena beliau bisa mengatur jam nontonya, tanpa
mengangu pekerjaan rumah tangga dan tanpa melalaikan hak keluarga yang lain.
Apakah
selama ibu menonton sinetron ada perubahan perilaku sehingga ibu melawan kepada
suami? Tidak
c)
Pendapat
Anak-anaknya
Abadi Azhar
Apakah
abadi pernah melihat perilaku ibu atau bapak yang kurang baik, misalnya meniru
adegan sintron yang negative? Tidak, karena yang saya lihat ibu dan bapak
selama ini tidak pernah ribut. Dan
hubungan ibu dan bapak selam ini baik-baik saja tanpa ada pertikai yang terjadi
dalam keluarga. Dan saya rasa dampak sinetron terhadap orang tua saya tidak
terlalu signifikan.
Saat
di Tanya kepada anaknya abadi azhar, film apa yang paling kamu suka? Saya
sangat suka nonton film Cinta Cenat Cenut yang ditayangkan ditransTV setiap
hari jum’at jam 19.00 sampai dengan jam 20.00 .Yang sangat saya sukai dari film
ini adalah karakter pemainya keren-keren, kaya-kaya dan memiliki kehidupan yang
serba ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar